Mau Keadilan? Pengadilan Tempatnya, Bukan Deponering

jpnn.com - JAKARTA - Proses hukum yang paling tepat dan objektif adalah melalui mekanisme peradilan oleh majelis di Pengadilan. Kalau proses hukum diselesaikan melalui cara deponering karena Jaksa Agung memiliki hak prerogatif untuk itu, sangat berpotensi mengundang kegaduhan publik.
Hal tersebut dikatakan Irman Gusman, menjawab pertanyaan JPNN, Sabtu (5/3). "Kalau mau memperoleh keadilan yang terukur, tempatnya di pengadilan, bukan deponering," kata Irman.
Pemberian deponering terhadap Abraham Samad dan Bambang Widjojanto lanjut Irman, hendaknya bisa jadi pelajaran supaya jangan mudah melakukan deponering untuk sebuah kasus yang sebaiknya diuji di pengadilan.
"Mestinya, harus kriteria yang terukur sehingga deponering dikeluarkan, satu di antaranya kasus yang menjadi perhatian banyak orang," ujar senator asal Sumatera Barat ini
Kalau kriteria yang selektif untuk pemberian deponering terpenuhi ujarnya, Jaksa Agung sebaiknya konsultas dengan Presiden dan DPR supaya tidak jadi kontraproduktif dan menimbulkan pertanyaan publik, walaupun niatnya baik," saran Irman. (fas/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kritisi Lamanya Waktu Pelarangan Truk Sumbu 3 Saat Lebaran, ALFI: Sebuah Kemunduran
- Akun IG Dibajak & Digunakan untuk Menipu Pelanggan Bukber, Roemah Bamboe Lapor Polisi
- Banjir di Sumedang, 2.646 Warga Dievakuasi
- Agung Sedayu Grup Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadan, Buka Puasa Bersama 1.000 Anak Yatim
- Optimalisasi Lahan Tidur, Pupuk Indonesia Gandeng TNI AD dan PTPN
- Terjun Langsung ke Cimanggung, Bupati Sumedang Pastikan Keselamatan Korban Banjir