Mau Kompak soal 1 Ramadan? Inilah Kendalanya...
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan, sistem pengambilan keputusan tentang 1 Ramadan yang berlaku saat ini membuat umat Islam di wilayah Indonesia timur dan tengah terpaksa menunggu lebih lama. Sebab, sidang isbat digelar setelah matahari terbenam di wilayah Indonesia bagian barat terlebih dahulu.
“Karena wilayah Indonesia sangat luas, masyarakat di wilayah tengah dan timur terpaksa menunggu 1-2 jam (untuk mengetahui awal Ramadan, red),” ujar Lukman dalam konferensi pers di Kementerian Agama, Minggu (5//6) malam.
Menteri asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mentatakan, sebagian umat Islam di Indonesia sudah ada yang mulai menjalani puasa Ramadan. Misalnya, pengikut tarekat Syattariah di empat desa di Kecamatan Panton Reu, Aceh Barat yang sudah menggelar salat tarawih pada Sabtu (4/6) kemarin.
Lukman pun berharap agar ke depan seluruh elemen yang ada bisa duduk bersama untuk menentukan kriteria penetapan awal puasa. Tujuannya agar ada kesamaan pandangan tentang metode penetapan awal Ramadan.
"Jadi ke depan perlu duduk bersama. Misalnya, menentukan seperti apa posisi hilal untuk dilihat. Sehingga memiliki cara pandang yang sama, menghindari perbedaan cara pandang," ujarnya.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Serahkan Barbuk Kasus Rokok Ilegal ke Kejari Kota Semarang, Ada Mobil Mewah
- Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi, Kombes Irwan Sebut Ada Tawuran
- 18 Ketua Kadin Provinsi Ajukan Gugatan Penyelenggaraan Munaslub 2024
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Di Kepemimpinan Said Saleh Alwaini, APJATI Siap Menyongsong Indonesia Emas
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi