Mau Kuliah, Jangan Salah Pilih Jurusan ya
”Akibatnya, mereka yang berorientasi pada nilai akan mengabaikan nilai-nilai pengetahuan dan lebih mengutamakan hasil dalam kuantifikasi nilai,” terangnya.
Selain itu, menganggap dosen sebagai seorang yang killer juga menjadi penyebab tak adanya semangat di dalam ruang kelas kuliah.
”Anggapan dosen killer hanya mahasiswa yang membuat. Tidak ada istilah killer. Tetapi, mahasiswa yang memandang negatif dosen,” imbuhnya.
Sementara itu, Guru Bimbingan Konseling SMAN 10 Kota Malang Suhartini mengatakan, tantangan bagi pengajar di era milenial ini sangat kompleks. Apalagi, bila melihat makin dekatnya siswa dan mahasiswa dengan teknologi.
”Teknologi bisa membuat mereka tidak memahami materi di kelas, membuat mereka tidak fokus,” kata Suhartini.
Karena gadget yang dibawa, siswa jadi tidak mendengarkan guru yang menerangkan. Selain menghambat perkembangan pendidikan siswa, hal tersebut juga menghambat guru.
”Karena guru memiliki target materi yang sudah disusun dan tercantum di RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) dan silabus,” ucapnya.
Cara mengajar guru yang dirasa kurang menarik (monoton) juga menjadi penyebab siswa tidak tertarik mengikuti pembelajaran. Sehingga, siswa mencari hal lain yang membuatnya tertarik.
Bila salah memilih jurusan, dampaknya bisa panjang antara lain malah mengikuti perkuliahan.
- Mendiktisaintek Targetkan Mulai 2025 Jumlah Siswa yang Kuliah di Berkeley Meningkat
- Perjuangan Dinar Candy Menyelesaikan Kuliah hingga Jadi Sarjana
- Kuliah di Mesir, Oki Setiana Dewi Bakal Tetap Berdakwah untuk Jamaah Indonesia
- Mahasiswa Antusias Hadiri Futureustudent di UIN Syarif Hidayatullah
- Fokus Bangun SDM Anak Asli Papua, Apolos Bagau Jalin MoU dengan Kampus IPB
- Menteri Nadiem Dicecar Komisi X DPR Gegara Pernyataan Anak Buah