Mau Masuk Kabinet? Puan Senyum
PDIP Tetap Kontak dengan SBY
Sabtu, 16 Oktober 2010 – 06:56 WIB
Imbas koordinasi koalisi yang lemah itu menurun ke kinerja para menteri di lapangan. "Menteri-menteri terkait sepertinya tidak bisa mengoordinasi hal-hal yang berkaitan dengan kementeriannya untuk bisa fokus pada kebijakan yang prorakyat," ungkapnya.
Baca Juga:
Puan mencontohkan harga barang dan sembako yang masih belum mampu dikendalikan pemerintah. "Kenaikan yang katanya saat Lebaran saja sampai sekarang kok nggak turun-turun," ujarnya.
Permasalahan lain yang cukup fatal tampak dalam penanganan ledakan tabung gas. Para menteri dan pejabat yang seharusnya bertanggung jawab justru saling cuci tangan. "Ada Pertamina, ESDM. Tapi, Mereka saling buang bola. Hal-hal semacam itu menjadi bukti kurangnya koordinasi di antara menteri dan pejabat terkait," tegas anggota Komisi VI DPR yang terpilih dari dapil Jawa Tengah V (Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Surakarta) itu. Dia meminta presiden berani menindak tegas para menteri yang tidak efektif. "Ya harus reshuffle," tegasnya.
Apakah itu merupakan sinyal bahwa PDIP akan bergabung dengan pemerintahan dalam reshuffle mendatang? "Sesuai hasil kongres, sampai saat ini belum ada bahwa kami harus masuk pemerintahan itu. Cuma silaturahmi dan komunikasi tetap berjalan," katanya. Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengungkapkan, komunikasi politik antara PDIP dan partai-partai dari kubu pemerintah memang terus berjalan. "Berkomunikasi itu wajar sebagai sesama partai politik," ujarnya.
JAKARTA - PDIP yang selama ini bersikap kritis terhadap pemerintah tetap menjalin komunikasi dengan SBY. Adanya pertemuan-pertemuan antara dua pihak
BERITA TERKAIT
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka