Mau Mencoblos, Merengek Petugas Minta Identitas Dirahasiakan
jpnn.com - NEW DELHI - Sejak Mahkamah Agung India telah memutuskan homoseksual adalah tindak pidana, komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) semakin tidak berani menampilkan jati dirinya di depan publik.
Pada Pemilu 2014, Komisi Pemilihan Umum menempatkan mereka di urutan paling bawah dalam daftar pemilih. Dari komunitas LGBT, terdaftar 235 pemilih di daerah pemilihan Punjab, India bagian barat. Itupun hanya hadir menggunakan hak pilih di tempat pemungutan suara (TPS) hanya seorang.
Ia datang ke TPS dan meminta petugas KPPS menulis namanya di bawah kategori lain lantaran termasuk komunitas LGBT.
"Ia meminta petugas pemungutan suara untuk berjanji tidak mengungkap identitasnya kepada siapa pun, terutama media," kata Sumit Jarangal, petugas di TPS tersebut seperti dilansir The Indian Express, Sabtu (3/5).
Petugas TPS itu mengabulkan permintaan yang bersangkutan sebagai bentuk penghargaan lantaran bersedia menggunakan hak pilihnya. Terlebih, permintaan itu disampaikan dengan wajah sendu dan hampir menangis.
"Tapi kami sedih karena permintaannya tidak mau diungkapkan identitasnya," ungkapnya.
Kepala Pejabat Pemilihan Punjab, VK Singh menyampaikan, lembaganya sudah memberikan panduan untuk semua petugas TPS agar melayani semua pemilih, termasuk mereka yang termasuk komunitas LGTB.(ris/jpnn)
NEW DELHI - Sejak Mahkamah Agung India telah memutuskan homoseksual adalah tindak pidana, komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich
- Terima Kekalahan, Kamala Harris Berharap Amerika Tak Menuju Era Kegelapan
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Dipastikan Menang Pilpres, Donald Trump Berjanji Akan Menyembuhkan Amerika