Mau Naik Transjakarta, Saksi Korupsi Gubernur Sultra Tak Punya Kartunya

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Daerah Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara, Cecep Trisnajayadi berupaya menghindari wartawan usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (9/9). KPK memriksa Cecep sebagai saksi korupsi penerbitan izin usaha pertambangan yang menjerat Gubernur Sultra Nur Alam.
Sembari memberikan keterangan saat dikerumuni wartawan, Cecep masuk ke dalam halte Transjakarta Kuningan Madya, di Jalan Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan. Namun, upaya Cecep berkelit dari kejaran awak media itu gagal.
Tentu saja Cecep tidak bisa mengikuti perjalanan dengan moda transporasi massal itu. Sebab, mantan kepala dinas pertambangan Bombana, Sultra, itu tidak memiliki kartu khusus yang digunakan untuk transaksi menaiki bus.
Wartawan sudah mengingatkannya bahwa untuk naik ke Transjakarta harus memiliki kartu khusus. "Saya kan baru, terus kalian menghalangi saya," kata Cecep kepada wartawan, Jumat (9/9).
Cecep pun akhirnya balik kanan dan berjalan turun lewat jembatan penyeberangan orang untuk naik kendaraan lain. Sejak keluar dari markas KPK, Cecep sudah berupaya menghindari wartawan yang sudah menantinya sejak pagi.
Wartawan lalu mengejar Cecep untuk mendapatkan konfirmasi terkait pemeriksaan yang dijalaninya. Cecep pun hanya sedikit memberikan keterangan. Dia membantah rekomendasi yang diberikan bupati Bombana kepada Nur Alam saat itu tidak sesuai aturan.
"Saya tidak mengerti kalau izin, karena (wewenang) provinsi. Kami, kabupaten hanya rekomendasi," kata Cecep.(boy/jpnn)
JAKARTA - Sekretaris Daerah Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara, Cecep Trisnajayadi berupaya menghindari wartawan usai menjalani pemeriksaan di Komisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sambut Ramadan, Ketum Kadin DKI Diana Dewi Ziarah ke Makam Orang Tua
- Sumpah Advokat Razman Arif Dibekukan, Chandra Sampaikan Pembelaan
- Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2 Muncul Jabatan Tampungan, BKN Angkat Suara
- Wamentrans Viva Yoga Mengajak Alumni Cipayung Plus Berkolaborasi Membangun Bangsa
- Dana Haji Tumbuh Positif, Pengeloaan BPKH Capai Rp 171 Triliun
- Pemprov DKI Berhemat Rp 1,5 Triliun Setelah Pangkas Biaya Perjalanan Dinas hingga FGD