Mau Tahu Ciri-ciri Abu Bakr Siddiq?
“Begitu damai perangainya. Sangat lemah lembut. Sikapnya tenang sekali…dibawa oleh sikapnya yang selalu tenang, pandangannya jernih, pikirannya tajam. Banyak kepercayaan dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang tidak diikutinya…”
Sebagaimana dikutip dari Haekal, Aisyah menceritakan, Abu Bakr tidak minum minuman keras, baik setelah pun sebelum zaman Islam. Padahal masa itu, penduduk Mekah umumnya sedang hanyut dalam khamar dan mabuk-mabukan.
Abu Bakr yang dua tahun lebih muda dari Nabi Muhammad, terkenal sebagai ahli genealogi. Paham silsilah, pandai sejarah. Bicaranya sedap. Lihai pula bergaul.
Persahabatannya dengan Nabi Muhammad sudah terjalin jauh sebelum era kerasulan.
Meski tak banyak sumber sejarah menyebut, boleh jadi persahabatan itu terjalin karena Abu Bakr tinggal sekampung dengan Khadijah bint Khuwailid—di kampung tempat saudagar-saudagar terkemuka yang membawa perdagangan dari Mekah ke Syam.
Hari ini, negeri Syam antara lain meliputi Suriah, Palestina, Libanon dan Yordan.
Sebagaimana diketahui umum, Muhammad muda bekerja membawa barang dagangan Khadijah—seorang janda kaya—dan kemudian tinggal serumah setelah menikah.
Aisyah mengenang, “yang kuketahui kedua orang tuaku sudah memuluk agama ini, dan setiap kali lewat di depan rumah kami, Rasulullah selalu singgah ke tempat kami, pagi atau sore.”
Sebelum masuk Islam, harta Abu Bakr tak kurang 40 ribu dirham. Dalam Islam, meski masih berdagang, hartanya tinggal lima ribu dirham.
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah
- Presiden Jokowi Apresiasi Blok Rokan, Ini Paling Terbesar dan Produktif dalam Sejarah