Mau Tahu Dugaan Korupsi di PSSI? Ini Indikasinya
jpnn.com - JAKARTA - Komunitas Suporter Anti Korupsi PSSI (Korupssi) telah melaporkan dugaan korupsi di tubuh indok organisasi sepak bola tanah air itu ke KPK. Menurut koordinator Korupssi, Partoba Pangaribuan, indikasi korupsi di tubuh PSSI sudah sangat gamblang.
"Pengurus PSSI periode 2010-2013 telah menggelapkan anggaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Anggaran pernah dikucurkan ke PSSI, tapi sampai sekarang belum ada laporan pertanggungjawabannya," kata Partoba saat dihubungi, Senin (8/6).
Pada era Menpora Andi Mallarangeng, kata Partoba, Kemenpora pernah menggelontorkan dana ke PSSI untuk gelaran Piala AFF 2010. Besar dana yang dikucurkan mencapai Rp 24 miliar.
Tapi dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 2010, ternyata ada penyimpangan. "Dana itu untuk kegiatan PSSI dan ada Rp 20 miliar ke Timnas. Nah, itu ada penyimpangan dari anggaran Timnas yang Rp 20 miliar itu, tidak semuanya masuk ke Timnas itu," paparnya.
Kemudian, pada 2013 saat era Menpora Roy Suryo, Kemenpora mengucurkan anggaran lebih dari Rp 400 juta untuk pemusatan latihan Asian Youth Games Timnas U-14. Tapi sebelum anggaran cair, ternyata pemusatan latihan telah usai digelar.
Di 2013 pula Roy kembali mengucurkan anggaran untuk kongres PSSI tahun 2013. Bantuan untuk kongres itu nilainya lumayan, mencapai Rp 3,5 miliar.
Namun, sampa sekarang belum ada laporan pertanggungjawaban dari PSSI. “Terus bagaimana pengelolaan dana tersebut? Jelas ada kerugian negara. KPK harus melakukan supervisi terhadap PSSI agar dugaan korupsi itu dapat diangkat," ujar lelaki yang akrab disapa Parto itu.(dkk/jpnn)
JAKARTA - Komunitas Suporter Anti Korupsi PSSI (Korupssi) telah melaporkan dugaan korupsi di tubuh indok organisasi sepak bola tanah air itu ke KPK.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024