Maureen, Bayi yang Terpaksa Cacat Jari Tangan
Ada Wacana, Disambung dengan Jari Kaki
Jumat, 11 Maret 2011 – 08:08 WIB

KORBAN: Maureen Angela dalam gendongan ibunya Linda Kurniawati di rumahnya di Cibodas, Tangerang, Banten (10/03/2011). Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos
Perempuan 33 tahun itu menyatakan belum siap jika nanti Maureen bertanya: Tanganku kenapa, Ma? Kok beda. "Saya harus mencari jawaban yang tidak membuatnya minder," ujar Linda sedih.
Sambil memangku Maureen, perempuan kelahiran Malang itu menyatakan kecewa atas sikap medis yang diambil RS Awal Bross, Cikokol, Kebon Nanas, Tangerang. Linda menganggap, kecacatan yang diderita anaknya itu disebabkan tindakan malapraktik tim medis.
Linda menceritakan, peristiwa yang dialami anak pertamanya itu berawal pada 15 November tahun lalu. Saat itu Linda membawa Maureen ke RS Awal Bross karena gangguan batuk, pilek, panas, disertai muntah-muntah. Setelah berobat, Linda diberi empat jenis obat untuk mengatasi empat gangguan kesehatan tersebut.
Setibanya di rumah, dia pun memberikan empat obat itu kepada Maureen sesuai dengan anjuran dokter. Sayangnya, Maureen bukannya sehat. Sebaliknya, kesehatan bayi berkulit putih itu memburuk. "Semalaman muntah-muntah dan berak hingga 20 kali," ujar Linda.
Kasihan Maureen Angela. Bayi 8 bulan itu mengalami cacat permanen: dua ruas jari kelingking tangan kanan hilang. Itu terjadi ketika dia dirawat di
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu