Maute dan Tentara Filipina Sepakat Hentikan Saling Serang, tapi...
Di antara sekitar 246.000 penduduk Marawi yang kini tinggal di penampungan itu terdapat nama Majul Usman Gandamrahe. Dia adalah wali kota Marawi.
”Ini akan menjadi Idul Fitri yang paling tak terlupakan. Sebab, kami terpaksa merayakannya jauh dari rumah,” ucapnya.
Dia berharap, pertempuran segera berakhir agar pemerintah bisa memulihkan kondisi Marawi seperti sedia kala.
Kemarin, menjelang berakhirnya gencatan senjata, delapan pemuka agama Islam datang ke Marawi. Mereka menemui Abdullah Maute, salah satu pemimpin militan yang berafiliasi dengan ISIS tersebut.
”Kami berupaya memperpanjang gencatan senjata. Atau, mencanangkannya lagi dalam waktu dekat,” kata Dickson Hermoso, pensiunan jenderal AFP yang terlibat dalam dialog tersebut.
Tidak jelas apa yang Abdullah dan delapan ulama itu bicarakan. Namun, pemerintah berharap, Maute bersedia memberikan kesempatan kepada AFP untuk mengevakuasi warga yang terjebak pertempuran dan tidak bisa melarikan diri tanpa bantuan pasukan bersenjata.
Saat ini, jumlah mereka yang terpaksa bertahan di tengah desing peluru berkisar 500 orang. (AFP/Reuters/hep)
Kelompok Maute dan Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) pada hari Idulfitri kemarin (25/6) sepakat berhenti saling serang tepat pukul 06.00 waktu setempat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pelaku Pengeboman di Filipina Diduga Wanita Warga Negara Indonesia
- Dua Tahun Maute Pergi, Ratusan Ribu Warga Marawi Masih Mengungsi
- Buru Pelaku Bom Jolo, Tentara Filipina Tembak Mati Abu Black
- Upaya Filipina Menghapus Trauma Anak-Anak Marawi
- Setelah ISIS Pergi dari Marawi
- Polisi Harus Perketat Pintu Keluar Masuk Kalbar