Maute Mampu Memberikan Perlawanan, Dari Mana Senjata Mereka?
Pemerintah Filipina memasukkan mereka dalam daftar klan Maute hanya karena mereka memiliki nama keluarga yang sama, yaitu Maute dan Bandrang.
Padahal, mereka sama sekali tidak memiliki hubungan dengan dua bersaudara Maute yang membentuk kelompok militan di Marawi dan sekitarnya. Satu di antara 18 orang tersebut adalah bayi laki-laki yang masih berusia 2 tahun.
Mayoritas orang yang dilabeli klan Maute itu adalah pebisnis. Mereka tidak boleh ke luar negeri. Padahal, orang-orang tersebut berencana pergi ke Arab Saudi untuk umrah.
’’Mereka adalah orang yang taat hukum. Kejahatan mereka hanya karena nama keluarganya adalah Maute,’’ ujar Direktur Komisi Nasional Muslim Filipina (NCMF) Wilayah Luzon Selatan Dalomilang Parahiman. (Reuters/Philstar/Inquirer/sha/c5/ttg)
Pemerintah Filipina mengklaim sudah mulai mampu mengendalikan situasi di Kota Marawi. Selain sudah menguasai 90 persen wilayah ibu kota Provinsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri
- Teroris yang Ditangkap di Batu Berencana Mengebom Tempat Ibadah
- Jemaah Islamiyah Membubarkan Diri, Para Petinggi Menyatakan Ingin Kembali Pada UU Indonesia