Maya Rindu pada Ibu Kandung, Hingga Akhirnya...Oh, Ya Tuhan
Agus sesekali mencoba tertunduk, untuk menahan air matanya saat memulai menceritakan kronologis kejadian, Maya, sapaan akrab Rusmaya memutuskan mengakhiri hidupnya.
Diakui Agus, sebelum membawa Maya ke Sebuku, putrinya dulu dibesarkan oleh sang nenek saat dia (Agus) dan ibu kandung Maya memilih untuk berpisah di Sulawesi kala itu.
Sejak kecil hingga lulus Sekolah Dasar (SD), Maya seringkali mengungkapkan rasa rindunya kepada sang ayah.
Bahkan, tak jarang Maya dulu sering mendesak ayahnya yang tinggal dan bekerja di Sebuku, untuk membawa Maya ikut ke Sebuku.
Akhirnya, karena kerinduan dirinya kepada sang anak, Agus memutuskan menjemput Maya di Sulawesi untuk dibawa ke Sebuku ketika ia telah lulus SD.
Singkat cerita, Maya yang telah lama tidak bertemu dengan sang ibu kerap kali mengungkapkan kerinduan yang mendalam terhadap sosok ibu kandungnya. Sehingga Maya kerap kali merasa sedih.
Tak tega melihat putrinya bersedih terus, Agus berusaha untuk mencoba mencari keberadaan istri terdahulunya itu, yang telah menghilangkan jejak sejak memutuskan bercerai.
Akhirnya, setelah berusaha keras mencari keberadaan ibu kandung Maya, Agus mendapatkan kontak dan tanpa berlama-lama lagi dia memberikan nomor tersebut kepada Maya.
Jenazah Rusmaya (16) terbujur di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kalimantan Utara.
- Mahasiswa ITB Diduga Bunuh Diri, Lompat dari Lantai 27 Apartemen
- Sedih Kehilangan Anak, Tamara Tyasmara Nyaris Loncat dari Lantai Dua
- Polda Jateng Segera Ungkap Kasus Kematian dr Aulia Risma PPDS Undip, Siap-Siap
- Mahasiswa UK Petra Tewas di Halaman Kampus, Ini Penjelasan Ajeng Dyah
- Datangi Polda Jateng, Ibunda Dokter Aulia Risma Lapor Kasus Kematian Putrinya
- Haikal Gantung Diri di Rumah, Pakaian yang Dipakai Karate dengan Sabuk Hitam