Mayang, Gadis Cantik Biasa Pulang Malam, tak Ada yang Berani Pegang-pegang

Mayang, Gadis Cantik Biasa Pulang Malam, tak Ada yang Berani Pegang-pegang
Mayang, 21, sales sapi di Mal Sapi Haji Doni. Foto: Mesya Muhammad/JPNN

Selain dua syarat itu, para sales ‎ ini harus tahan dengan bau khas sapi. Pernah ada sales sapi yang memakai masker dan langsung ditegur Haji Doni.

"Iya Pak Haji gak mau kalau sales sapi mengenakan masker. Yang boleh pake masker hanya tamu saja," kata Mayang.

Baik Mayang dan Julie, awalnya juga tidak tahan dengan bau khas sapi. Sampai-sampai Julie hampir pingsan dengan bau kotoran sapi yang sangat menyengat. Namun setelah sehari menyesuaikan diri, akhirnya mereka terbiasa dengan bau sapi.

"Kalau dulu, bau sapi itu sangat tidak enak, sekarang jadi terbiasa tuh. Kayak cium bau parfum aja," ujar Julie sambil tertawa terbahak-bahak.  

Dibanding Mayang, Julie memang lebih luwes dan senang bercanda. Sedangkan Mayang agek serius dan pendiam, namun cerdas. Kedua ladies cowboy ini merupakan sales andalan Haji Doni. Wajar saja, ketika Haji Doni mendapatkan panggilan live di beberapa stasiun TV swasta, keduanya sering diajak.

Satu hal yang membuat Mayang dan Julie betah bekerja jadi sales sapi. Katanya, bosnya (Haji Doni) sangat baik dan familiar. Selain itu Haji Doni juga sangat melindungi karyawannya bila ada konsumen yang iseng.

"Alhamdulillah kami tidak pernah ketemu pembeli nakal. Kalau cuma dicandain sih biasa‎. Paling-paling mereka hanya komentar, cantik-cantik kok jadi sales sapi. Kalau sampai diusilin atau dipegang-pegang, Alhamdulillah tidak pernah. Lagipula Pak Haji selalu mantau kok," ujar keduanya kompak. (esy/jpnn)
    

 


MELIHAT gadis-gadis cantik menawarkan produk kosmetika atau mobil, itu sudah biasa. Tapi bagaimana bila gadis-gadis cantik menawarkan sapi kurban?


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News