Mayang Jadi Korban KDRT
jpnn.com - BRISBANE – Polisi Australia butuh waktu empat hari untuk mengungkap penyebab tewasnya Mayang Prasetyo, warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi transgender. Perempuan yang dulu bernama Febri Andriansyah asal Bandar Lampung itu dibunuh, dimutilasi, dan direbus oleh suaminya, Marcus Peter Volke, di sebuah apartemen di Teneriffe, Brisbane, Australia.
Kepolisian Negeri Kanguru saat ini menyelidiki motif di balik pembunuhan sadis tersebut. Untuk sementara, detektif kepolisian Australia Tom Armitt menduga aksi kriminal itu dilandasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). ”Saat ini kami tengah memfokuskan dugaan KDRT yang berujung pada musibah itu,” ujar Tom seperti dimuat The Guardian edisi Selasa (8/10).
Tom menjelaskan, polisi telah menemukan senjata milik Marcus untuk membunuh Mayang. Bukti di TKP juga membuat polisi mengesampingkan dugaan ada orang ketiga yang bertindak sebagai pelaku lain. Polisi juga menepis kemungkinan faktor narkoba atau obat-obatan yang mengakibatkan tragedi tersebut.
Dari olah TKP juga diketahui, pembunuhan diyakini terjadi Kamis (2/10) atau Jumat (3/10) pekan lalu. Jenazah Mayang ditemukan tak utuh di unit apartemen tempat dia dan Marcus hidup bersama pada Sabtu malam (4/10).
Marcus diketahui melarikan diri setelah polisi datang ke apartemennya, sesudah tetangga sekitar mengendus bau tak sedap dari dalam hunian tersebut. Marcus kemudian ditemukan tak bernyawa di dalam tong sampah dekat apartemen. Dia diduga kuat bunuh diri.
Polisi Australia menjanjikan jenazah Mayang segera dipulangkan ke Lampung setelah penyelidikan dan dokumen diproses. Jenazah Marcus juga akan dikembalikan ke keluarganya di Victoria, Australia, dalam waktu dekat.(dna/abd/JPNN)
BRISBANE – Polisi Australia butuh waktu empat hari untuk mengungkap penyebab tewasnya Mayang Prasetyo, warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer