Mayasari Tempe

Oleh: Dahlan Iskan

Mayasari Tempe
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Juru masaknya tiga orang. Anak muda semua. Bule semua. Indiana memang negara bagian yang kulit putihnya dominan sekali.

Mayalah yang mengajari tiga anak muda itu masak menu Indonesia. Bisa. "Kan bumbu rendangnya sudah saya buatkan," kata Maya.

Tempe adalah kesukaan Maya. Sejak masih di Bogor. "Tempe Bogor," katanya, "adalah tempe terenak di Indonesia".

Itu karena air Bogor sangat cocok untuk membuat tempe.

Setelah menu tempenya digemari, Maya terpikir untuk memproduksi tempe sendiri. Sang suami mendukung ide itu. Didirikanlah pabrik tempe.

Sang suami yang bertugas membuat alat yang bisa menghasilkan air sama baiknya dengan air di Bogor.

Mudah. Bagi sang suami. Air dari keran dimasukkan proses penyaringan secara khusus. Pakai membran. Dihasilkanlah air dengan pH di bawah lima.

Air keran di Amerika adalah air yang bisa diminum. pH-nya sekitar 8 sampai 9. Itu tidak bisa untuk membuat tempe –tempenya akan terasa pahit.

Mayasari kuliah di Purdue University, tak jauh dari Notre Dame. Dia ambil computer science. Begitu lulus dapat pekerjaan di pabrik komponen mobil. Di Indiana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News