Mayat Bayi Mengapung di Parit, Polisi Sisir Data Ibu Hamil
jpnn.com - BATANG - Warga Dukuh Sijaran, Desa Kalirejo, Kecamatan Bawang di Kabupaten Batang pada Senin (11/7) siang geger. Penyebabnya adalah penemuan sesosok mayat bayi berjenis kelamin perempuan di parit untuk pengairan sawah.
Kapolsek Bawang AKP Gumana mengungkapkan, bayi malang itu pertama kali ditemukan oleh Muh Rondi, warga Desa Kalirejo, sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu saksi berniat mengecek pohon sengon yang akan dibelinya.
“Saksi ini bermaksud melihat pohon sengon yang berada di dekat TKP karena dia ingin membeli pohon sengon milik warga setempat,” ungkap Gumana.
Tapi pada saat saksi melewati jalan parit di areal persawahan, tiba-tiba dia melihat ada sesosok bayi. Ia lantas mendekatinya untuk memastikan apakah yang dilihatnya memang bayi atau bukan. Ternyata memang bayi.
Bayi itu sudah dalam kondisi tanpa nyawa dengan badan membengkak dan mengapung di parit. Saksi pun memberitahukan soal bayi itu kepada Subekhim warga Desa Kalirejo yang selanjutnya melapor ke Polsek Bawang.
Petugas yang mendapatkan laporan tersebut langsung menuju ke lokasi dan melakukan pengecekan. Bersama dengan petugas kepolisian juga datang tim medis dari Puskesmas Bawang. Setelah itu mayat bayi lantas dibawa ke RSUD Kalisari Batang untuk diautopsi.
“Pada saat ditemukan, kondisi bayi tersebut sudah dalam kondisi meninggal dunia, umurnya diperkirakan sekitar dua hari dengan keadaan tubuh sudah membengkak, tangan dan kaki kaku,” katanya.
Gumana menambahkan, pihaknya bersama puskesmas setempat masih menyisir data tentang ibu hamil. Namun, bayi itu diyakini merupakan hasil hubungan gelap.
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong