Mayat Gerilyawan Sulu Dibungkus Plastik
Selasa, 12 Maret 2013 – 07:00 WIB

Mayat Gerilyawan Sulu Dibungkus Plastik
Penangkapan di Malaysia memang selama ini dikenal sunyi dan senyap. Berbeda dengan di Indonesia, Malaysia punya Special Measures Act 2012 yang memperbolehkan aparat menangkap siapapu, dan warga negara manapun yang dianggap membahayakan keamanan negara.
Di bagian lain, tepat sepekan setelah diliburkan tanggal 4 Maret lalu, kemarin 52 sekolah di Lahad Datu mulai beroperasi. Pantauan koran ini, siswa-siswa tampak antusias diantar orang tuanya. Guru-guru mereka mengantar pulang hingga ke depan gerbang sekolah.
Iskandar Sholeh, orangtua siswa sekolah kebangsaan Lahad Datu bernama Aisyah mengaku senang sekolah berjalan normal. "Cemas masih ada sedikit tapi karena banyak polis ya tidak apa-apa," katanya.
Kota juga mulai bergairah dan berangsur normal. Kemacetan panjang bahkan terjadi di pusat kota. "Ini sudah macam hari hari biasa," kata Salim, sopir mobil sewa yang setiap hari menemani koran ini meliput di Felda Sahabat. (rdl)
LAHAD DATU - Operasi daulat memasuki tahap akhir. Polisi Malaysia mengklaim berhasil membersihkan Kampung Tanduo dari gerilyawan. Kampung ini yang
BERITA TERKAIT
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya
- Ledakan di Pelabuhan Iran, 8 Korban Tewas, 750 Terluka
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Konflik Kashmir: Ketika Air Jadi Senjata Geopolitik
- Dukung Prabowo, Gelora Bekali Sukarelawan untuk Bantu Warga Palestina
- Legislator PKS: Misi Paus Fransiskus Menyetop Genosida di Palestina Harus Dilanjutkan