Maybank Segera Lepas Saham Kembali
Senin, 06 Desember 2010 – 13:47 WIB
Fuad mengatakan, Maybank sebenarnya diuntungkan dengan melakukan pelepasan saham berkode BNII tersebut. Sebab, saat ini harga saham bank yang menjadi perusahaan terbuka pada 1989 itu sedang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi sejak diambil alih Maybank.
Baca Juga:
Pada saat akuisisi, Maybank membayar 55,6 persen saham BII senilai 4,26 miliar ringgit atau setara dengan USD 1,24 miliar pada harga Rp 433 per lembar. Setelah itu, Maybank melanjutkannya dengan tender offer sebanyak 44,3 persen saham di luar kepemilikan Sorak financial Holdings di harga Rp 510.
Saham BNII mulai berada di level Rp 600 pada pertengahan November 2010. Pada perdagangan akhir pekan lalu, saham ini sudah berada pada level Rp 730. "Harganya saat ini sudah bagus, jadi ini momen yang bagus. Kalaupun nanti turun lagi kan tidak akan terlalu," terus Fuad.
Fuad menegaskan, aturan mengenai refloat ditujukan agar saham tersebut tetap likuid di pasar sekunder. Itu sebagai upaya untuk membuat pasar modal semakin berkembang dan semakin sehat. Namun, Bapepam tidak akan memaksakan aturan tersebut begitu saja. Otoritas memberikan berbagai kelonggaran agar emiten serta pelaku pasar tidak dirugikan. "Kita kan punya aturan tujuannya supaya pasar likuid. Tetapi juga kita juga menjaga supaya pasar tidak kacau," paparnya.