Mayjen Nur Rahmad: Sulitnya Medan Tugas tidak Menjadi Halangan
"Hal ini guna mencegah upaya kegiatan perdagangan manusia, pembalakan liar, mencegah peredaran narkoba antarnegara dan penyelundupan barang-barang ilegal, serta hindari menjadi 'backing' kegiatan tersebut," ujarnya.
Mantan Aspam Kasad itu mengatakan lingkungan dan situasi daerah operasi berbeda dengan yang ada di satuan.
Oleh karena itu, Mayjen Nur Rahmad berharap tiap personel agar mempelajari dan memahami situasi dan kondisi daerah setempat.
Selain itu, dia mengingatkan personel untuk menghormati adat istiadat masyarakat daerah setempat.
Apabila ada permasalahan agar segera lapor dan diselesaikan dengan persuasif serta mencarikan solusi yang terbaik.
Lebih lanjut Mayjen Nur Rahmad berpesan personel melaksanakan tugas ini sebaik-baiknya serta dengan penuh rasa tanggung jawab.
Kemudian, fokus pada tugas pokok dalam menjaga menegakkan kedaulatan negara dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, dengan memegang teguh 8 Wajib TNI, Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.
"Jaga keamanan personel maupun material yang kalian bawa, laksanakan serah terima pos dengan baik dan maksimal agar dalam melaksanakan tugas nanti tidak mengalami kendala yang berarti, serta tetap jaga kondisi fisik dan kesehatan, dan patuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan agar terhindar dari Covid-19," pungkas Mayjen Nur Rahmad. (antara/jpnn)
Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menyatakan keterbatasan personel dan sulitnya medan tugas tidak menjadi halangan untuk menyikapi berbagai kejahatan lintas negara di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
- Jamkrindo Beri Beasiswa kepada Putra Putri TNI dan Polri
- Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak Kondusif, KPU Apresiasi Kinerja TNI-Polri
- Penyelundup Barang Ilegal dari Malaysia Ditangkap di Bengkayang
- Mil Mi-17 Buatan Rusia, Helikopter TNI AD yang Mendarat Darurat di Persawahan Blora
- Oli Bocor, Helikopter TNI AD Mendarat Darurat di Persawahan Blora
- Bea Cukai Sita Ribuan Karton Miras llegal dan Pita Cukai Palsu di Jatim, Ini Kronologinya