Mayjen TNI Nisan Sebut Deradikalisasi Terhadap Perempuan Tidak Mudah
Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Sahiron menambahkan bahwa cerdas digital perlu digaungkan agar masyarakat tidak terjerumus dalam gerakan terorisme lantaran salah memahami ajaran agama melalui internet.
Sahiron mengakui ada teori yang menyatakan bahwa masyarakat terlibat gerakan radikal dan terorisme karena faktor ekonomi dan politik.
"Akan tetapi, ternyata yang paling banyak adalah faktor bagaimana memahami agama itu karena salah dalam hal mendapat pengajaran dan yang paling kentara adalah karena mereka belajar agama di internet," kata dia.
Sejumlah organisasi perempuan hadir dalam diskusi yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY dan BNPT itu, antara lain, Muslimat NU, Aisyiyah, Perkumpulan Srikandi Indonesia, Bhayangkari, Wanita UNU, Perempuan MUI, IWAPI, dan Wanita Hindu Dharma Indonesia. (antara/jpnn)
Salah satu deputi dari BNPT, Mayjen TNI Nisan Setiadi mengakui proses deradikalisasi terhadap perempuan tidak mudah.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan