Mayjen TNI Tugas Dianugerahi Gelar Ksatria Bakti Husada Arutala

Menurut Tugas, penghargaan ini tidak lepas dari perjuangan sukarelawan kesehatan dan nonkesehatan yang selalu bekerja di zona merah.
Termasuk sukarelawan yang selalu bekerja di manajemen untuk memberikan dukungan dengan melayani pasien-pasien tanpa henti, tanpa rasa lelah, dan tanpa memikirkan risiko yang bisa didapat dari pelayanan di RSDC, yaitu kematian.
"Untuk itu, saya menaruh hormat setinggi-tingginya. Teruskan perjuangan, kawan," kata dr Tugas.
Mantan kepala Pusat Kesehatan TNI itu mengungkapkan rasa syukur atas perjuangan segenap pihak sehingga RSDC Wisma Atlet dinilai berhasil.
Dia menjelaskan, saat kali pertama menjabat Koordinator RSDC tepatnya 29 Juni 2020, jumlah pasien mencapai 589 orang. Kemudian, jumlah pasien sempat melesat hingga 7.167 pada 30 Juni 2021. Pada akhir masa jabatannya di ujung September 2021, jumlah pasien sudah di bawah 500 orang.
"Pada periode puncak 30 Juni 2021, ini periode varian Delta yang sangat cepat penyebarannya karena mematikan," ucapnya.
Dia menjelaskan pada periode itu pihaknya berjibaku untuk memenuhi pelayanan, dan tidak boleh kolaps.
"Dua kali kami meningkatkan kapasitas hunian mulai dari 5.994 bed menjadi 6.994 bed kemudian dinaikkan lagi dan akhirnya menjadi hunian dengan 7.894 bed sampai saat ini," kata dr Tugas.
Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono mengucapkan rasa syukur atas penghargaan dari kementerian yang dipimpin Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, itu.
- Kemenkes Hentikan Kegiatan PPDS Anestesi di RS Hasan Sadikin
- Komisi IX Bakal Panggil Kemenkes dan Dekan Kedokteran UNPAD Buntut PPDS Pemerkosa Pendamping Pasien
- Kemenkes Cabut STR Dokter Priguna, Izin Praktik Dibatalkan
- Tanjung Priok Catat Zero Accident Selama Operasi Ketupat Jaya 2025
- Panglima TNI Jenderal Agus Minta Prajuritnya Lanjutkan Pengabdian Kepada Bangsa dan Negara
- Akademisi Soroti Penghapusan Kewenangan TNI Berantas Narkoba, Disebut Kemunduran