Mayjen TNI Tugas: Pasien RS Darurat Wisma Atlet Meningkat Pascalibur Panjang
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan terjadi peningkatan jumlah pasien COVID-19 pascalibur panjang meski kenaikannya tidak setinggi periode September lalu.
"Peningkatan (pasien) setelah libur panjang dalam kurun seminggu ini, kami mencatat pertambahan 21 persen," kata Tugas Ratmono saat konferensi pers daring, di Jakarta, Minggu (15/11).
Tugas menyebutkan jumlah pasien di Tower 6-7 Wisma Atlet mencapai 53,8 persen dari kapasitas, atau naik dibandingkan sebelum libur panjang yang sebanyak 32 persen.
Ia mengakui, memang ada jumlah peningkatan pasien COVID-19 pascalibur panjang, tetapi jumlahnya tidak setinggi periode 25-27 September 2020 yang ketika itu mencapai 90 persen.
"Mudah-mudahan pertambahan tidak setajam saat September lalu. Kami sangat berharap kondisi itu tetap terjaga," katanya.
Demikian pula dengan Flat Isolasi Mandiri di Tower 4-5 Wisma Atlet yang baru dioperasikan pertengahan September lalu, Tugas menyebutkan adanya kenaikan jumlah pasien sekitar 10 persen.
Ia menyebutkan jumlah pasien yang menjalani isolasi di Tower 4-5 Wisma Atlet saat ini mencapai 27 persen, naik dibandingkan sebelum libur panjang yang sebanyak 17 persen.
Namun, diakui Tugas, kenaikan jumlah pasien itu tidak setinggi dibandingkan periode akhir September 2020 yang mencapai 80-90 persen dari kapasitas pasien.
Jumlah pasien di Tower 6-7 RS Darurat Wisma Atlet mencapai 53,8 persen dari kapasitas, atau naik dibandingkan sebelum libur panjang yang sebanyak 32 persen.
- Satgas Covid-19 Tegaskan Pintu Masuk Indonesia Terus Diperketat Cegah Omicron
- Cegah Penyebaran Omicron, Ini Daftar 14 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
- Satgas Covid-19 Perketat Pintu Masuk di Batam Menyusul Temuan Tes PCR Palsu
- Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Omicron
- Buat Penyebar Hoaks Vaksin Anak, Ada Peringatan nih dari Satgas Covid-19!
- Varian Omicron Masuk ke Indonesia, Karantina 10 Hari Dinilai Sudah Tepat