Mayoritas Caleg Gagal, Dukungan FPD Tak Akan Dongkrak Suara Prabowo-Hatta

jpnn.com - JAKARTA - Keputusan ratusan anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR untuk mendukung duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di pemilu presiden nanti diprediksikan tak akan banyak berimbas pada perolehan suara duet calon presiden yang diusung Koalisi Merah Putih itu. Pasalnya, banyak di antara anggota-anggota FPD yang gagal meloloskan diri sendiri menjadi anggota DPR lagi, sehingga efektifitas dukungan ke Prabowo-Hatta pun diragukan.

Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens, sulit mengharapkan dukungan dari orang-orang yang gagal untuk memperjuangkan diri saat pemilu legislatif lalu. “Mereka hanya gerbong kosong yang tidak akan berpengaruh apapun,” ujar Boni di Jakarta, Rabu (18/6).

Sebelumnya Ketua FPD Nurhayati Ali Assegaf bersama 114 koleganya di fraksi mendeklarasikan dukungan ke Prabowo-Hatta. Namun, dari 148 anggota FPD di DPR 2009-2014, ternyata hanya 61 orang saja yang bisa lolos lagi ke Senayan.

Boni menambahkan, sebenarnya keputusan 115 anggota FPD di bawah Nurhayati Ali Assegaf untuk mendukung duet Prabowo-Hatta justru berlawanan dengan sikap Ketua Umum PD, Susilo Bambang Yudhoyono yang memilih netral. Artinya, kata Boni, sebenarnya para politisi di FPD tak mampu membaca keinginan SBY.

Merujuk pada sebuah hasil survei, Boni mengatakan bahwa mayoritas pemilih PD justru memilih mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Itu artinya ada kekecewaan terhadap mereka yang kemudian konstituen mereka lebih memberikan kepercayaan kepada Jokowi-JK,” ulas Boni yang kini memimpin Lembaga Pemilih Indonesia itu.

Sebelumnya, IndoBarometer dalam surveinya mengungkap bahwa langkah petinggi PD mendukung Prabowo-Hatta tak sejalan dengan massa pemilih partai binaan SBY itu di tingkat akar rumput. Sebab, 47,6 persen pemilih PD justru memberikan dukungan ke Jokowi-JK. Sedangkan 36,6 persen memilih Prabowo-Hatta dan sisanya 15,9 persen belum menentukan pilihan.(jpnn)