Mayoritas Caleg Tak Paham Kerja Politik
jpnn.com - JAKARTA - Masyarakat pemilih belum cerdas dalam menentukan pilihan, dan para calon anggota legislatif mayoritas belum pahan makna politik di sebuah negara demokrasi.
Hal tersebut dikatakan dosen program pascasarjana yang juga pengamat politik Universitas Indonesia, Mohammad Nasih di Jakarta, Sabtu (3/5).
"Mayoritas caleg yang tidak memahami makna politik akhirnya terjebak jadi pekerja sosial dengan cara membangun tempat ibadah, memperbaiki jalan di desa-desa sampai memberi masyarakat uang. Padahal politik itu maknanya segala aktivitas negara," kata Nasih.
Menurut dia, caleg yang berkedok melakukan kegiatan politik, tapi prakteknya melakukan kerja-kerja sosial tidak salah. Tapi yang merekan lakukan sesungguhnya bukan urusan politik.
"Ketidaktahuan para caleg akan kerja-kerja politik mendorong terjadinya golput dan menurunnya kualitas pemilu," ujar guru Rumah Perkaderan Monash Institute, Semarang ini.
Menurut Nasih, hampir semua partai politik bahkan caleg DPD tidak paham fungsinya sehingga menjalankan fungsi-fungsi sosial. "Itu cara berpikir yang kerdil," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Masyarakat pemilih belum cerdas dalam menentukan pilihan, dan para calon anggota legislatif mayoritas belum pahan makna politik di sebuah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Tim Gabungan Sita 7 Unit Hp, 10 Paku & 20 Korek Api di Lapas Narkotika Muara Beliti
- Hari Wayang, Kiai Paox Iben Sebut Kebudayaan Jembatan antara Pemerintah dan Rakyat