Mayoritas Caleg Tak Paham Kerja Politik
jpnn.com - JAKARTA - Masyarakat pemilih belum cerdas dalam menentukan pilihan, dan para calon anggota legislatif mayoritas belum pahan makna politik di sebuah negara demokrasi.
Hal tersebut dikatakan dosen program pascasarjana yang juga pengamat politik Universitas Indonesia, Mohammad Nasih di Jakarta, Sabtu (3/5).
"Mayoritas caleg yang tidak memahami makna politik akhirnya terjebak jadi pekerja sosial dengan cara membangun tempat ibadah, memperbaiki jalan di desa-desa sampai memberi masyarakat uang. Padahal politik itu maknanya segala aktivitas negara," kata Nasih.
Menurut dia, caleg yang berkedok melakukan kegiatan politik, tapi prakteknya melakukan kerja-kerja sosial tidak salah. Tapi yang merekan lakukan sesungguhnya bukan urusan politik.
"Ketidaktahuan para caleg akan kerja-kerja politik mendorong terjadinya golput dan menurunnya kualitas pemilu," ujar guru Rumah Perkaderan Monash Institute, Semarang ini.
Menurut Nasih, hampir semua partai politik bahkan caleg DPD tidak paham fungsinya sehingga menjalankan fungsi-fungsi sosial. "Itu cara berpikir yang kerdil," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Masyarakat pemilih belum cerdas dalam menentukan pilihan, dan para calon anggota legislatif mayoritas belum pahan makna politik di sebuah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Pacific Sekuritas Indonesia Edy Soetrisno
- Terima Undangan Pemeriksaan dari KPK Senin Nanti, Sekjen PDIP Menyatakan Kesiapannya
- HUT Ke-52 PDIP di Sekolah Partai: Sederhana, Khidmat, Penuh Semangat Nasionalisme & Patriotisme
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?
- Helena Lim Divonis 5 Tahun Penjara, Jaksa Ajukan Banding
- Seluruh Honorer Database BKN Akan Dicarikan Formasi PPPK 2024