Mayoritas Caleg Tak Paham Kerja Politik
![Mayoritas Caleg Tak Paham Kerja Politik](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Masyarakat pemilih belum cerdas dalam menentukan pilihan, dan para calon anggota legislatif mayoritas belum pahan makna politik di sebuah negara demokrasi.
Hal tersebut dikatakan dosen program pascasarjana yang juga pengamat politik Universitas Indonesia, Mohammad Nasih di Jakarta, Sabtu (3/5).
"Mayoritas caleg yang tidak memahami makna politik akhirnya terjebak jadi pekerja sosial dengan cara membangun tempat ibadah, memperbaiki jalan di desa-desa sampai memberi masyarakat uang. Padahal politik itu maknanya segala aktivitas negara," kata Nasih.
Menurut dia, caleg yang berkedok melakukan kegiatan politik, tapi prakteknya melakukan kerja-kerja sosial tidak salah. Tapi yang merekan lakukan sesungguhnya bukan urusan politik.
"Ketidaktahuan para caleg akan kerja-kerja politik mendorong terjadinya golput dan menurunnya kualitas pemilu," ujar guru Rumah Perkaderan Monash Institute, Semarang ini.
Menurut Nasih, hampir semua partai politik bahkan caleg DPD tidak paham fungsinya sehingga menjalankan fungsi-fungsi sosial. "Itu cara berpikir yang kerdil," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Masyarakat pemilih belum cerdas dalam menentukan pilihan, dan para calon anggota legislatif mayoritas belum pahan makna politik di sebuah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ratusan Kantor Hukum Ikut Ajang Top 100 Indonesian Law Firms 2024
- Lihat, Aksi Petugas Bea Cukai Belawan Selamatkan Awak Kapal yang Terombang-ambing di Laut
- APPKSI Minta Polri Tertibkan Pabrik Kelapa Sawit Tanpa Kebun
- Hima Persis Adakan Madrasah Maritim Demi Wujudkan Poros Maritim Dunia
- BMKG Minta Warga di Manggara Barat Waspada Gelombang Tinggi pada Musim Kemarau
- KPK Sedang Proses Transaksi Mencurigakan Terkait Pemilu 2024 yang Mencapai Rp80 T