Mayoritas Dikuatkan MA, KPPU Tetap Pede
Senin, 17 Agustus 2009 – 17:57 WIB
JAKARTA--Direktur Komunikasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Ahmad Junaidi mengatakan, KPPU meragukan kebenaran metodologi dan validitas penelitian yang dilakukan Lembaga Kajian Persaingan Usaha Universitas Indonesia (LKPU UI) terhadap putusan KPPU. “Amat janggal sekali dari sudut ilmiah jika LKPU sebagai lembaga kajian hukum meneliti putusan KPPU dari persepsi publik seperti produk barang” terang Junaidi kepada wartawan di Jakarta, Senin (17/8). Kalaupun terkait dengan analisa atas putusan, lanjut Junaidi, LKPU sebenarnya mengabaikan fakta bahwa beberapa putusan KPPU yang menurutnya tidak sesuai dengan teori hukum dan ekonomi adalah putusan yang telah dikuatkan oleh Pengadilan dan Mahkamah Agung seperti putusan Astro, Temasek, bahkan perkara Carrefour pada tahun 2005.
Dikatakan, tentu saja kesimpulan yang muncul adalah pendapat suka atau tidak suka atas putusan, tanpa melihat fakta-fakta hukum yang mendasari setiap putusan. “Siapapun di negeri ini akan sangat kecewa atas putusan KPPU jika perilaku kartel dan persekongkolan tender yang biasa dilakukannya akan dibongkar dan dihentikan oleh KPPU,” ungkapnya.
Baca Juga:
Junaidi menerangkan, hal serupa juga akan dirasakan oleh pelaku usaha yang dihukum KPPU. Padahal perilaku penghambatan pesaing yang biasa dilakukannya dahulu dibiarkan. “Tentu saja, dengan metode persepsi ini, pihak yang merasa diuntungkan atas putusan KPPU akan berpendapat sebaliknya,” imbuhnya.
Baca Juga:
JAKARTA--Direktur Komunikasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Ahmad Junaidi mengatakan, KPPU meragukan kebenaran metodologi dan validitas
BERITA TERKAIT
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global