Mayoritas Guru di Indonesia Lebih Fokus Ajarkan Siswa Menghafal

jpnn.com, MANADO - Masalah pendidikan di Indonesia salah satunya disebabkan oleh proses pembelajaran. Mayoritas guru lebih mengajarkan siswa dengan penalaran rendah. Siswa didoktrin menguasai sesuatu dengan cara menghafal.
"Mutu pendidikan kita masih tertinggal dibandingkan negara tetangga karena guru-gurunya lebih mengajari siswa pada metode menghafal. Padahal metode menghafal tidak sesuai lagi dengan revolusi industri 4.0," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Didik Suhardi saat membuka Gebyar Hardiknas di Manado, Kamis (25/4).
BACA JUGA: Delapan Sekolah Kedinasan Belum Ada Pelamar
Dia menyebutkan, pendidikan karakter menjadi keharusan dalam menyiapkan anak-anak menghadapi industri 4.0. Salah satu ciri industri 4.0 adalah kolaborasi dan artificial intelegensi. Artinya akan banyak pekerjaan yang digantikan teknologi seperti robot.
"Harus kerja keras untuk mencapai mutu pendidikan berstandar nasional. Saat ini rujukan standar pendidikan Indonesia merujuk PISA. Untuk sains, matematika, dan literasi, Indonesia rangkingnya 63. Kalah jauh dibanding Vietnam rangking 9, Malaysia 30an. Padahal potensi Indonesia luar biasa," terangnya.
BACA JUGA: Pemda Jangan Obral Izin Pendirian SMK
Kalau tidak disiapkan SDM kita, lanjut Didik, otomatis sumber daya alam (SDA) dinikmati orang asing. Salah satu kendalanya adalah guru-guru masih mengajarkan daya nalar rendah yaitu hanya menghafal. Padahal tuntutan sekarang adalah daya nalar tinggi. Ini adalah ciri revolusi industri 4.0 yaitu kolaboratif.
"Gebyar Hardiknas ini selalu kami gaungkan tiap tahun. Ini agar semangat meningkatkan mutu pendidikan di seluruh daerah tetap menggelora demi menyiapkan SDM kita menuju revolusi industri 4.0," bebernya. (esy/jpnn)
Pendidikan karakter menjadi keharusan dalam menyiapkan anak-anak menghadapi industri 4.0, karena salah satu ciri industri 4.0 adalah kolaborasi dan artificial intelegensi.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- PNM Wujudkan Dukungan untuk Pendidikan Berkualitas lewat Ruang Pintar
- EF Kids & Teens Kini Menjadi English 1, Wajah Baru Pendidikan Bahasa Inggris
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- Gelar Topping Off, Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Siap Buka Tahun Ajaran 2025/2026
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pertamina Dorong Akses Pendidikan Local Hero Lewat Beasiswa