Mayoritas Honorer K2 Pemda Belum Diumumkan
Kecurigaan juga datang dari DPR. Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arif Wibowo, mencurigai proses rekruitmen Calon PNS 2013 kategori umum maupun K2 yang tengah diumumkan masih sarat transaksional.
Telebih untuk honorer K2 yang mengalami penundaan beberapa kali dan bahkan dilakukan bertahap tanpa ada batasan waktu yang jelas, menurutnya, membuka celah transaksional.
"Saya heran kalau begini, patut diduga proses seleksi syarat ditunggapi kepentingan politik tertentu. Menjadi instrumen politik jelang pemilu, selain ada indikasi transaksional, entah dalam bentuk uang atau tidak," kata Arif.
Menurutnya, hingga saat ini Komisi II DPR selaku mitra kerja pemerintah bidang pemerintahan, termasuk mitra Kementerian PAN-RB, belum mendapat penjelasan gamblang terkait rekruitmen CPNS tahun 2013 maupun rencana penerimaan 2014.
Soal pengumuman, lanjutnya, DPR sudah meminta pengumuman dilakukan bersama-sama dan transparan. Bukan seperti yang terjadi saat ini, di jadwal pengumuman tertunda-tunda dan tak ada kejelasan waktu.
Karena itu, Komisi II DPR RI akan segera mengevaluasi kinerja panitia seleksi nasional (Panselnas) rekruitmen CPNS 2013. Komisi II DPR beranggapan ada berbagai persoalan, antara lain pengumuman honorer kategori dua (K2) yang molor, yang perlu dijelaskan Panselnas.
Terkait dengan kecurigaan itu, Karo Hukum dan Komunikasi Informasi Publik (KIP) KemenPAN-RB Herman Suryatman mengatakan, meski sudah dinyatakan lulus, belum jaminan akan mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP).
Pasalnya, sebelum menyampaikan usul pemberkasan NIP ke Badan kepegawaian Negara (BKN), masing-masing instansi wajib memverifikasi ulang kebenaran dokumen dari masing-masing tenaga honorer K2.
JAKARTA - Kelulusan tes CPNS 2013 dari honorer kategori dua (K2) sudah diumumkan mulai kemarin (10/2). Hanya saja, untuk honorer K2 di sebagian besar
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan