Mayoritas Korban Berusia 6-7 Tahun
Pembantaian Masal di SD Sandy Hook, AS
Senin, 17 Desember 2012 – 11:05 WIB
NEWTON - Insiden penembakan di SD Sandy Hook, Newton, Negara Bagian Connecticut, Amerika Serikat, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban. Tragedi itu kian memilukan setelah diketahui sebagian besar korban ternyata anak-anak yang berusia 6"7 tahun. Kepolisian Negara Bagian Connecticut menyebut, korban tewas 16 anak berusia enam tahun dan empat anak tujuh tahun. Mereka rata-rata ditembak lebih dari satu kali. Dua belas di antara 20 anak yang tewas adalah perempuan dan delapan laki-laki. Peter Lanza, ayah Adam, yang kini hidup terpisah, mengungkapkan kesedihan dan keterkejutannya atas tragedi itu. "Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga dan teman-teman yang kehilangan orang-orang terkasihnya dan semua orang yang mengalami cedera," tutur Peter Lanza dalam sebuah pernyataan kepada televisi lokal di Connecticut.
Adam Lanza, 20, penembaknya, yang kemudian bunuh diri, juga menewaskan enam orang dewasa yang berusia 27"56 tahun. Di antara korban tewas yang seluruhnya perempuan itu, ada Kepala Sekolah Dawn Hochsprung. Korban paling tua adalah seorang psikolog sekolah. Dia berusia 56 tahun. Namanya March Sherlach. Total korban tewas tercatat 28 orang. Dua di antara merekan adalah Adam dan ibunya, Nancy, yang pertama ditembak.
Baca Juga:
"Salah satu anak perempuan yang tewas baru saja merayakan ulang tahun yang ketujuh pada Selasa lalu (11/12)," kata penyelidik Wayne Carver seperti dilansir AP. Dalam penyelidikan ditemukan bukti korban ditembak dengan senjata laras panjang dan dalam jarak dekat.
Baca Juga:
NEWTON - Insiden penembakan di SD Sandy Hook, Newton, Negara Bagian Connecticut, Amerika Serikat, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer