Mayoritas Penduduk Jepang Lansia, Peluang Kerja bagi Lulusan SMK Sangat Terbuka
Bakrun menambahkan, para calon peserta pealtihan telah dibekali oleh sekolah masing-masing dengan kemampuan bahasa Jepang setara N5. Selanjutnya kemampuan berbahasa Jepang tersebut akan ditingkatkan sampai memperoleh sertifikat level JLPT N4 atau JTF Basic A2 dari The Japan Foundation.
Selain itu, para calon peserta program bekerja di Jepang akan mengikuti pelatihan selama 4-6 bulan. Mereka yang lulus pelatihan akan mengantongi sertifikat Skill Exam Careworker dari Prometric.
Menurut Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI Dwi Anto, Jepang sebagai negara berpenduduk mayoritas lansia membutuhkan 60 ribu selama lima tahun.
"Demand (permintaan, red) tahun 2020 sebanyak 1.200, untuk tenaga caregiver melalui visa kerja atau tekutugino dengan penghasilan yang menggiurkan," tuturnya.(esy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Kemendikbud menyiapkan lulusan SMK sebagai calon tenaga kerja yang akan menjadi caregiver di Jepang.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Gaming Symposium Jadi Wadah SMK Berkolaborasi Pelaku Industri Gim
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Prediksi Ranking FIFA Timnas Indonesia Setelah Dihajar Jepang
- Jepang Memberi Timnas Indonesia Pelajaran Bermain Sepak Bola
- Timnas Indonesia vs Jepang: Samurai Biru Melukai Garuda