Mayoritas Provinsi Setuju Wanita jadi Petinju
Jatim Anggap Masih Tabu, NAD Karena Persoalan Baju
Selasa, 29 Juni 2010 – 23:06 WIB
Serta menambahkan, untuk perlengkapan petinju wanita mulai sarung tangan sampai penutup kepala sudah didesain sedemikian rupa sehingga pukulan yang diterima hanya 50 persen saja. "Sakitnya tidak akan terlalu dirasakan karena pukulan yang diterima 50 persen saja. Makanya sekarang kurang petinju yang KO," ucapnya.
Baca Juga:
Dia menyebutkan, daerah-daerah yang menjadi gudangnya petinju adalah Sulut dan Maluku. "Ini karena mereka lebih berani dan punya jiwa petarung," tandas Ginting.
Pada kesempatan sama, Sekjen Pertina Pulo Pardede menyatakan, pihaknya perlu sokongan dana dalam membina para patinju. "Kami tidak mau meminta lebih, cukup Rp10 miliar saja. Itu akan kami gunakan untuk mencari bibit-bibit petinju baru, juga memberikan rangsangan pada petinju yang ada agar terus berprestasi," ungkap Pardede.
Menurutnya, perkembangan cabang olahraga tinju di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi, hadiah yang diberikan cukup menggiurkan.
JAKARTA - Di beberapa daerah di Indonesia, petinju wanita masih dianggap tabu. Gara-garanya, tinju dianggap sebagai olahraga keras dan tidak sesuai
BERITA TERKAIT
- Banjir Pelatih Asing di Piala AFF 2024, Hanya Ada 1 Lokal
- Luar Biasa! 2 Pemain Non-Pelatnas PBSI Lulus BWF World Tour Finals 2024
- Begini Persiapan Megan C Sutanto Menuju Laga Olimpiade
- Inilah Kontestan BWF World Tour Finals 2024, Ngeri di Tunggal Putra
- Liga Champions: 40 Gol Tercipta di 9 Pertandingan, Gila!
- Liga Champions: Manchester City Gagal Menang di Kandang Sendiri