Mayoritas Tidak Setuju Lahan Pertanian Dibeli Asing
Sebuah perusahaan keluarga yang bermarkas di Melbourne Lempriere memiliki saham 20 persen atas kepemilikan Cubbie ketika dijual di tahun 2012.
Penjualan ketika itu menimbulkan debat sengit mengenai kepemilikan asing, dengan Partai Nasional dan beberapa anggota parlemen independen berjuang untuk menghentikannya.
"Sejalan dengan Badan Kajian Investasi Asing (FIRB), Bendahara Utama memberikan perpanjangan waktu tiga tahun yang merupakan gambaran usaha nyata Shandong Ruyi untuk menjual saham mereka." kata kantor Morrrison dalam sebuah pernyataan kepada ABC.
"Ini juga untuk menunjukkan bahwa Shandong Ruyi sudah memenuhi persyaratan lain yang dilalui dalam proses persetujuan FIRB."
Namun Tim Burrows dari kelompok lobi pertanian Agribusiness Australia mengatakan dia prihatin bahwa pendekatan pemerintah Australia terhadap kepemilikan asing tidak konsisten.
"Industri tentu akan senang dengan keputusan jelas 'ya' atau 'tidak' namun mereka harus tahu peraturannya sebelum mereka melakukan penawaran pembelian." kata Burrows.
"Kita tidak bisa dalam situasi dimana situasi akan berubah dalam beberapa bulan, setelah investor melihat-lihat apa yang hendak mereka beli." katanya.
Diterjemahkan pukul 16:11 AEST 21/06/2016 oleh Sastra Wijaya.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Lowy Institut menyebutkan bahwa hampir 90 persen warga Australia tidak menyetujui warga asing membeli ladang pertanian
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen