Mayoritas Warga Australia Khawatir Soal Efek Samping Vaksinasi
Professor Biddle mengatakan penghentian sementara pemberian vaksin Oxford-AstraZeneca tidaklah membuat sebagian warga menjadi anti vaksin, tetapi hanya membuat warga mempertanyakan vaksin mana yang dikehendaki.
"Bukanlah pengumuman atau diskusi yang terjadi yang membuat warga ragu dengan program vaksinasi pada umumnya, hanya membuat mereka khawatir dengan jenis vaksin yang akan mereka dapatkan," katanya.
"Tampaknya bahwa warga diyakinkan bahwa mereka akan mendapatkan vaksin yang aman dan efektif."
Bagaimana pandangan mereka soal proses vaksinasi?
Studi juga menemukan bahwa dua pertiga responden mengatakan program vaksinasi yang dilakukan pemerintah Australia berjalan tidak mulus.
Hal yang disetujui oleh seorang mahasiswa Stephanie Tran.
"Mereka seharusnya bisa melakukannya dengan lebih baik, masih ada petugas kesehatan yang ada di garda terdepan yang belum mendapatkan vaksin," katanya kepada ABC.
Associate professor Holly Seale seorang pakar kesehatan masyarakat mengatakan pemerintah Australia sebaiknya menyebarkan lebih banyak materi-materi kreatif yang ditujukan kepada mereka yang masih ragu-ragu dengan vaksinasi.
"Kita memerlukan adanya materi audiovisual, menunjukkan bagaimana proses mendapatkan vaksin, bagaimana pengalaman warga mendatangi klinik vaksin massal, dan apa yang terjadi di sana, karena bagi sebagian orang ini mungkin pengalaman baru," katanya.
Penelitian terbaru menunjukkan keraguan masyarakat Australia terhadap program vaksinasi tidak bertambah buruk, namun sebagian besar mengkhawatirkan efek samping dari vaksin
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan