Mbak AN Melayani Kopi Pangku, Makin Lama, Kian Besar Bayarannya
“Makin lama, besar bayarannya,” kata AN.
Selama Ramadan ini, AN mengaku masih menjalankan profesinya sebagai pramusaji kopi pangku dekat Gerbang Tol Gunungputri.
Alasannya klasik. Untuk memenuhi kebutuhan hidup. Janda anak satu itu terpaksa menjalani profesi pramusaji kopi pangku dekat Gerbang Tol Gunungputri.
Menurutnya, selama ini masih banyak sopir yang menggunakan jasanya. Namun kebanyakan mereka ialah pelanggan tetap.
“Iya jadi tempat favorit ngopi sopir truk di sini. Tapi kalau saya, kebanyaknya sudah pelanggan tetap sih, mas,” katanya.
Menanggapi hal ini, Kepala Desa Gunungputri Daman Huri mengatakan, fenomena kopi pangku dekat Gerbang Tol Gunungputri ini berawal dari seringnya truk yang parkir liar. Lalu mengundang wanita malam menjajakan diri.
“Ada mobil juga truk parkir liar. Biasanya memancing wanita malam datang,” katanya kepada radarbogor.id, Rabu (21/4).
Daman Huri mengatakan, belum lama ini dirinya beserta muspika serta Polsek dan Koramil Gunungputri melakukan razia pekat.
Selama Ramadan, Mbak AN masih menjalankan profesinya sebagai pramusaji kopi pangku.
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah