Mbak Endang Omzetnya Rp 70 Juta per Bulan, Belum Puas
Selanjutnya tempe yang sudah diiris digoreng menggunakan wajan besar.
‘’Proses penggorengan tidak boleh asal-asalan, karena bisa mempengaruhi kualitas keripik tempe yang dihasilkan,’’ jelas Endang.
Bisnis yang dikelola perempuan 34 tahun itu merupakan satu dari ratusan rumah produksi keripik tempe di Dusun Sadang.
Usaha yang berkembang pesat sejak 2005 itu sekilas tidak ada perbedaan mencolok dari yang lainnya.
Yang jadi pembeda, keripik produksinya punya varian keripik bayam yang tidak diproduksi pelaku usaha lain. ‘’Di sini (Sadang, Red) satu-satunya yang produksi keripik bayam,’’ terang istri Jumadi ini.
Tidak ada teknik khusus yang diterapkan ibu satu anak ini dalam mengembangkan usaha keripik tempe peninggalan ayahnya Triadi tersebut.
Bos yang punya omzet usaha berkisar Rp 50 juta hingga Rp 70 juta per bulan ini hanya menjaga kepercayaan konsumen, khususnya pelanggan.
Menurutnya, semakin banyak pesaing usaha, mutu dan kualitas keripik tempe harus tetap konsisten dijaga.
Dusun Sadang, Desa Karangtengah Prandon, Ngawi, Jawa Timur, selama ini dikenal sebagai sentra pembuatan keripik tempe.
- Pemimpin Paling Berpihak ke Industri SKT, Khofifah Tuai Dukungan Ribuan Buruh Ngawi
- Pemimpin Amanah, Khofifah Tuai Dukungan Lanjut 2 Periode dari Sejumlah Pedagang Pasar Besar Ngawi
- Dukung Kemajuan UMKM Lokal, FKS Group Beri Pembinaan untuk Perajin Tempe
- Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Ngawi, Satu Orang Tewas, Begini Kronologinya
- Laskar Ngawi & Anis Rupata Nera Foundation Berhalalbihalal dengan 100 Tukang Becak
- Laskar Ngawi dan Anis Rupata Nera Foundation Berbagi Kebaikan di Ramadan