Mbak Endang Omzetnya Rp 70 Juta per Bulan, Belum Puas
‘’Sejak usaha ini dipegang ayah saya, kepercayaan konsumen itu nomor satu,’’ ungkapnya.
Aktivitas pekerja dengan hasil produksi minimal 250 bungkus keripik tempe berukuran 250 gram per hari itu dilarang keras melanggar standard operating procedure (SOP) yang dibuatnya.
Mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengirisan, penggorengan hingga pengemasan harus mengedepankan kepuasan pembeli. ‘’Yang paling penting menjaga kualitas dan cita rasa,’’ paparnya.
Meski sudah banyak memetik hasil cukup dari bisnis keripik, Endang mengaku masih belum puas. Perempuan berambut panjang ini ingin membuka kios khusus oleh-oleh khas Ngawi.
‘’Saya ingin ada wadah bagi pelaku usaha kecil. Karena kalau tidak diwadahi, hasil produksi sulit berkembang,’’ ungkap Endang yang punya pasar keripik tempe di Solo, Jogjakarta, dan Jakarta itu. ***
Dusun Sadang, Desa Karangtengah Prandon, Ngawi, Jawa Timur, selama ini dikenal sebagai sentra pembuatan keripik tempe.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Pemimpin Paling Berpihak ke Industri SKT, Khofifah Tuai Dukungan Ribuan Buruh Ngawi
- Pemimpin Amanah, Khofifah Tuai Dukungan Lanjut 2 Periode dari Sejumlah Pedagang Pasar Besar Ngawi
- Dukung Kemajuan UMKM Lokal, FKS Group Beri Pembinaan untuk Perajin Tempe
- Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Ngawi, Satu Orang Tewas, Begini Kronologinya
- Laskar Ngawi & Anis Rupata Nera Foundation Berhalalbihalal dengan 100 Tukang Becak
- Laskar Ngawi dan Anis Rupata Nera Foundation Berbagi Kebaikan di Ramadan