Mbak Eni asal Kediri Pidato di PBB, Tepuk Tangan Bergema

“Sebab, saya tahu PBB adalah organisasi yang susah diakses orang-orang seperti saya,” ungkapnya.
Eni semula menduga bahwa dirinya hanya diminta tampil dalam forum-forum kecil semacam side event atau acara diskusi round table.
Tapi, ternyata dia didapuk untuk menyampaikan testimoni sebagai aktivis buruh migran internasional di hadapan 1.900 peserta sidang dari 162 negara.
“Kebanyakan yang datang presiden atau pejabat menteri luar negeri,” tuturnya.
Hebatnya, berpidato di depan ribuan tokoh penting itu, Eni tidak terlihat nervous.
Dia justru menganggapnya sebagai momentum untuk menyampaikan masalah buruh migran.
Eni membutuhkan waktu dua minggu untuk menyiapkan naskah pidato spesial tersebut.
Dia mengonsep bahan awalnya, lalu disebar ke teman-temannya sesama buruh migran.
ENI Lestari, warga Kediri yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Hongkong, menggemakan nama Indonesia di gedung PBB New York. Berikut
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu