Mbak Ita: CPNS Sempat Enggak Ada, yang Banyak PPPK
jpnn.com - SEMARANG – Peningkatan sumber daya manusia (SDM), baik kualitas maupun kuantitas menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, pada 2024.
Hal tersebut dikatakan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu terkait dengan fokus program kerja 2024.
"Bagi kami, Pemkot Semarang, PR pada 2024 itu SDM. Di samping infrastruktur, itu pasti ada, kemudian pendidikan dan kesehatan," kata Hevearita di Semarang, Senin (1/1).
Hevearita mengatakan, jumlah SDM di jajaran Pemkot Semarang dari tahun ke tahun makin berkurang dengan adanya pegawai negeri sipil (PNS) yang pensiun, sedangkan rekrutmen tidak diselenggarakan setiap tahun.
Meskipun ada SDM baru, kata dia, kompetensinya tentu tidak bisa disamakan dengan mereka yang sudah lama berkecimpung di bidang pekerjaannya sehingga perlu dilakukan peningkatan kompetensi.
"Orang-orang dengan kompetensi yang sudah ada makin berkurang, sementara orang baru kan enggak bisa segera menggantikan mereka yang sudah kompeten," kata Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita.
Apalagi, kata Mbak Ita, saat ini perekrutan SDM baru kebanyakan untuk jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan kompetensi yang terbatas, seperti kesehatan dan pendidikan.
"(Rekrutmen) CPNS setahun sekali, dulu malah sempet enggak ada. Sekarang yang banyak PPPK, dan lebih banyak tenaga kesehatan dan pendidikan," kata Mbak Ita.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita mengatakan dulu saat ini yang banyak direkrut PPPK.
- Gelar Aksi Damai, Guru Honorer R2-R3 Minta Pemprov Banten Menyelesaikan Formasi PPPK
- Sebegini Jumlah ASN Pensiun per Bulan, Butuh Banyak PNS dan PPPK
- Berapa Jam Kerja PPPK Paruh Waktu? Simak Penegasan KemenPANRB
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Loloskan Semua Honorer, tetapi Jangan Menolak PPPK Paruh Waktu, Semoga Masih Ada Harapan
- Demo Honorer R3 Hari Ini, Ketua: Jangan Ada Lagi Kata Paruh Waktu!
- 5 Berita Terpopuler: Nasib Honorer Non-database BKN Jelas, tetapi Masih Ada yang Gagal PPPK, Mengkhawatirkan