Mbak Puan: Ketahanan Keluarga Cegah Radikalisme Agama
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengingatkan bahwa keluarga adalah wahana utama pembangunan karakter bangsa. Pembentukan perilaku yang berbudi pekerti, memiliki semangat pantang menyerah, dan berjiwa gotong royong dimulai dari keluarga.
Menurut Mbak Puan, keluarga harus menjadi tempat yang nyaman bagi seluruh anggota keluarga untuk saling memberikan kasih sayang, memperhatikan, membina, dan membantu.
"Keluarga perlu memiliki landasan yang memadai secara agama, sosial, budaya, dan ekonomi agar optimal menjalankan perannya. Penting membangun keluarga untuk mencegah pemahaman radikal terhadap ajaran agama. Ketahanan keluarga bagaimanapun mampu mengikis radikalisme," kata Puan saat memberi sambutan dalam Festival Keluarga Maslahah dan Rakornas LKK PBNU di Jakarta, Sabtu, (21/10).
Menko PMK mengimbau kepada setiap orang tua di Indonesia agar meluangkan waktu untuk anaknya. Meluangkan waktu bisa bercengkerama di ruang keluarga atau di meja makan sehingga keluarga akan bersifat dinamis.
"Termasuk dengan melakukan bonding atau bersentuhan langsung dengan anak. Dengan begitu akan ada ikatan langsung antara orang tua dan anak,” ujarnya.
Meski begitu, sebutnya, membangun keluarga merupakan tanggung jawab bersama, pemerintah, masyarakat dan keluarga. Pemerintah misalnya telah menggelontorkan dana desa dan program kesejahteraan lainnya yang secara langsung akan memengaruhi pembangunan ketahanan keluarga.
“Pemerintah melalui berbagai program perlindungan sosial terus memastikan bahwa keluarga-keluarga yang tidak mampu dapat memiliki kehidupan yang layak dan mendapatkan pelayanan pendidikan (KIP), pelayanan kesehatan (KIS), bantuan pangan (Rastra), pelayanan kesehatan ibu dan anak (PMT) serta pemberdayaan (PKH), agar dapat memiliki landasan yang memadai dalam menjalankan fungsi keluarga,” ujarnya.
Menko PMK mengajak LKK PBNU untuk mengambil peran penting dan gotong royong dalam memperkuat pendidikan karakter berlandaskan Pancasila, baik itu melalui jalur formal (sekolah), nonformal (lembaga kursus), maupun informal (pendidikan keluarga, masyarakat, dan sebagainya) di lingkungan NU.
Dia mengakui dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo kerap memberikan kuis berhadiah sepeda yang pertanyaannya seringkali terkait Pancasila. Hal itu juga sering dilakukan Menko PMK dalam berbagai kesempatan. Dengan begitu bisa diketahui sejauhmana masyarakat mengerti, menghayati dan mengamalkan Pancasila.
Menko PMK bagi-bagi laptop untuk peserta LKK PBNU yang lancar menyebutkan urutan Pancasila.
- Bersilaturahmi dengan Kiai Said Aqil, Ridwan Kamil Minta Didoakan, Alhamdulillah
- Institute for Humanitarian Islam Berikhtiar Menebar Nilai Kemanusiaan di Dunia
- Gus Salam: Pra-MLB NU Digelar di Surabaya
- Demi Keluarga Indonesia, IKEA Hadirkan Bonding Instruction
- Pimpin Konsolidasi PDIP di Jateng, Megawati Minta Kader Bergotong Royong Memenangkan Andika-Hendi
- KTKI Korban PHK Massal Mengadu ke Ombusdman, Minta Audiensi pada Puan Maharani & Komisi 9