Mbak Rerie Minta Sisi Kemanusiaan Diutamakan dalam Perdamaian Rusia-Ukraina

Dalam diskusi ini, anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan menilai, krisis Rusia-Ukraina berdampak pada banyak sektor, seperti ekonomi terkait sumber daya alam dan ketersediaan komoditas.
Menurut Farhan, sanksi terhadap Rusia dari sejumlah negara dunia memengaruhi keseimbangan ketersediaan komoditas di dunia.
Sanksi tersebut, jelas Farhan, justru mendorong Rusia untuk menguasai Ukraina.
Farhan berpendapat, demi menciptakan perdamaian dunia, Indonesia harus condong terhadap salah satu pihak dalam konflik tersebut.
Di sisi lain, upaya perdamaian dalam krisis Rusia-Ukraina bisa dicapai bila Ukraina menyerah dan memberikan kemerdekaan kepada sejumlah negara bagiannya.
"Bila Indonesia tetap bersikap nonblok krisis Rusia-Ukraina akan terus dalam status quo," ungkap Farhan.
Pengamat militer dan pertahanan keamanan Connie Rahakundini Bakrie berpendapat 91 hari krisis Rusia-Ukraina saat ini menjadi multilateral war terhadap Rusia di Ukraina.
"Krisis Rusia-Ukraina adalah perang yang berbeda dari perang pada umumnya," ujarnya.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong pemerintah mempertimbangkan sisi kemanusiaan dalam upaya perdamaian Krisis Rusia-Ukraina
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina