Mbak Rerie Minta Sisi Kemanusiaan Diutamakan dalam Perdamaian Rusia-Ukraina

Connie menilai, untuk menghadapi kondisi ini, Indonesia harus konsisten dengan gerakan nonblok untuk berupaya menghentikan perang.
Negara-negara yang tergabung dalam gerakan ini, tegas Connie, harus berani mengakhiri diskriminasi terhadap Rusia dan sejumlah negara di Asia dan Afrika.
"Untuk menciptakan perdamaian dunia, salah satunya menciptakan regional ballance of power di sejumlah kawasan," ucap Connie.
Pada diskusi itu, Guru Besar Universitas Pertahanan Anak Agung Banyu Perwita menilai kondisi saat ini terjadi kekacauan dalam tatanan geopolitik.
Banyu berpendapat, jangan sampai kekuatan geopolitik dunia hanya dipengaruhi dua kutub kekuasan.
"Untuk stabilitas dunia, akan lebih baik multipolar kekuasaan," katanya.
Menurut Banyu, harus ada reentepretasi baru dari kondisi geopolitik hari ini karena geopolitik itu dinamis dan sangat berpengaruh terhadap politik, ekonomi, dan teknologi di sejumlah negara.
Direktur Eksekutif INADIS Ple Priatna berpendapat ada tiga pintu diplomasi bagi Indonesia yang bisa diupayakan untuk mendamaikan konflik Rusia-Ukraina, yaitu jalur G20, ASEAN, dan gerakan nonblok.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong pemerintah mempertimbangkan sisi kemanusiaan dalam upaya perdamaian Krisis Rusia-Ukraina
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
- Ketua MPR: Tindakan Kelompok Radikal Bisa Ciderai Perjuangan Rakyat Palestina