Mbak Rerie Minta Sisi Kemanusiaan Diutamakan dalam Perdamaian Rusia-Ukraina
![Mbak Rerie Minta Sisi Kemanusiaan Diutamakan dalam Perdamaian Rusia-Ukraina](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/05/25/wakil-ketua-mpr-ri-lestari-moerdijat-mengikuti-diskusi-darin-msnv.jpg)
Connie menilai, untuk menghadapi kondisi ini, Indonesia harus konsisten dengan gerakan nonblok untuk berupaya menghentikan perang.
Negara-negara yang tergabung dalam gerakan ini, tegas Connie, harus berani mengakhiri diskriminasi terhadap Rusia dan sejumlah negara di Asia dan Afrika.
"Untuk menciptakan perdamaian dunia, salah satunya menciptakan regional ballance of power di sejumlah kawasan," ucap Connie.
Pada diskusi itu, Guru Besar Universitas Pertahanan Anak Agung Banyu Perwita menilai kondisi saat ini terjadi kekacauan dalam tatanan geopolitik.
Banyu berpendapat, jangan sampai kekuatan geopolitik dunia hanya dipengaruhi dua kutub kekuasan.
"Untuk stabilitas dunia, akan lebih baik multipolar kekuasaan," katanya.
Menurut Banyu, harus ada reentepretasi baru dari kondisi geopolitik hari ini karena geopolitik itu dinamis dan sangat berpengaruh terhadap politik, ekonomi, dan teknologi di sejumlah negara.
Direktur Eksekutif INADIS Ple Priatna berpendapat ada tiga pintu diplomasi bagi Indonesia yang bisa diupayakan untuk mendamaikan konflik Rusia-Ukraina, yaitu jalur G20, ASEAN, dan gerakan nonblok.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong pemerintah mempertimbangkan sisi kemanusiaan dalam upaya perdamaian Krisis Rusia-Ukraina
- Terima Kunjungan Rektor Al-Azhar Mesir, Muzani: Presiden Prabowo Punya Utang Budi
- Lestari Moerdijat: Tagar #KaburAjaDulu Otokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik
- Waka MPR Sebut Kolaborasi Harus Dilakukan untuk Wujudkan SDGs, HAM, dan Demokrasi
- Judol dan Pinjol Ilegal Mencemaskan, Ibas: Bangkitkan Sadar Digital
- Kunjungi Booth MPR di Pameran Kampung Hukum, Ini Kata Ketua Mahkamah Agung
- Lawan Judol dan Pinjol Ilegal, Ibas: Ciptakan Ruang Digital yang Lebih Aman & Produktif