Mbak Rerie: Pemahaman Masyarakat Mengenai Sumber Pangan Bergizi Harus Ditingkatkan

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pemahaman masyarakat mengenai sumber pangan yang beragam dengan gizi seimbang sangat dibutuhkan dalam upaya pengentasan stunting di tanah air.
Apalagi saat ini ada ancaman perubahan iklim yang berpotensi mengganggu ketersediaan pangan.
"Potensi gangguan ketersediaan pangan harus segera diantisipasi dengan peningkatan pemahaman masyarakat terkait beragam pangan bergizi dari sumber pangan yang tersedia," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/7).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi ancaman El Nino di Indonesia yang puncaknya akan terjadi pada Agustus-September 2023.
Ancaman El Nino itu diprediksi berintensitas lemah hingga moderat, sehingga dikhawatirkan akan berdampak kepada ketersediaan air atau kekeringan dan produktivitas pangan atau ketahanan pangan nasional.
Menurut Lestari, prakiraan BMKG itu harus diantisipasi dengan baik oleh para pemangku kebijakan.
Potensi terganggunya ketahanan pangan, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, akan berdampak pada upaya mengakselerasi sejumlah program, antara lain pengentasan stunting, yang menuntut asupan kecukupan gizi masyarakat.
"Apalagi Kementerian Kesehatan menargetkan prevalensi stunting di 2023 menjadi 17% dan pada 2024 menjadi 14%," kata Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pemahaman masyarakat mengenai sumber pangan yang beragam dengan gizi seimbang sangat dibutuhkan.
- MPR Resmi Bentuk Organisasi Ini, Tugasnya Bantu Pemerintah Urus Masalah di Papua
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem