Mbak Rerie: Pemerintah Harus Memiliki Sense of Crisis Menghadapi Resesi

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan bahwa para pemangku kepentingan terutama di pemerintahan harus memiliki sense of crisis menghadapi krisis ekonomi dan kesehatan nasional.
Hal tersebut menurut legislator Partai NasDem ini sangat penting terutama dalam membuat kebijakan.
"Resesi ekonomi yang dihadapi saat ini jangan membuat kita patah semangat, tetapi harus tetap optimistis dapat mengatasi persoalan tersebut," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (6/11).
Pimpinan MPR yang beken disapa dengan panggilan Mbak Rerie ini menyebutkan, sikap optimistis itu diperlukan karena tanda-tanda pemulihan ekonomi perlahan mulai terlihat pada kuartal III/2020.
Rerie mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi kuartal III tercatat minus 3,4 persen. Angka itu lebih baik daripada kuartal II yang tercatat minus 5,3 persen.
Namun, optimisme saja menurutnya tidaklah cukup dalam menghadapi krisis ini.
"Perlu kerja keras dan kedisiplinan yang tinggi dalam menyikapi krisis kesehatan dan ekonomi saat ini. Pemerintah harus memiliki sense of crisis dalam setiap kebijakan yang diambil," ujar Rerie.
Dari tiga faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi yakni ekspor, investasi dan belanja pemerintah, menurut Rerie, yang berpotensi mendorong pertumbuhan saat ini adalah belanja pemerintah.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan bahwa optimisme saja tidak cukup dalam menghadapi resesi ekonomi.
- MPR Resmi Bentuk Organisasi Ini, Tugasnya Bantu Pemerintah Urus Masalah di Papua
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pimpinan MPR Respons soal Terbitnya Inpres Pengentasan Kemiskinan Ekstrem