MBS Dituding, Arab Saudi Beri Peringatan Keras ke Senat AS
jpnn.com, RIYADH - Pekan lalu, Senat Amerika Serikat (AS) kompak menyebut Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi.
Kemarin, Senin (17/12) Arab Saudi mereaksi tegas kesepakatan itu. Riyadh menganggap AS sudah terlalu jauh mencampuri kasus pembunuhan tersebut. Riyadh tersinggung.
"Sikap terbaru AS yang lahir dari tudingan-tudingan tidak berdasar itu masuk kategori intervensi," terang Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataan resmi seperti dilansir Saudi Press Agency.
Saudi tidak terima dengan tuduhan keterlibatan MBS dalam pembunuhan sadis di Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu itu.
Selain menyikapi pembunuhan Khashoggi, senat AS membahas Perang Yaman. Dalam voting, sebagian besar senator mendesak Presiden Donald Trump mencabut dukungan AS terhadap Saudi dalam Perang Yaman.
Kemarin Saudi juga mengecam keputusan tersebut. Dia berharap AS tidak menerapkan kebijakan yang berpotensi menghancurkan hubungan baik dua negara.
Sementara itu, gencatan senjata di Kota Hudaidah tidak bertahan. Kelompok Houthi dan koalisi Saudi tetap saling serang. Menurut Associated Press, pertempuran masih marak pada akhir pekan lalu.
Stasiun televisi Al Masirah melaporkan bahwa Saudi sudah melancarkan tujuh serangan udara dan menjatuhkan 50 bom di Hudaidah. Akibatnya, sekitar 12 orang tewas dan 25 lainnya terluka.
Pekan lalu, Senat Amerika Serikat (AS) kompak menyebut Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi.
- Pangeran MbS Menelepon Presiden Jokowi, Ada Apa?
- Pangeran MBS & Anies Bertemu, Tokoh NU: Dengan Luhut Lebih Akrab
- Ronaldo, Muhammadiyah, dan Kakbah Baru
- Arab Saudi Makin Toleran, Umat Kristen Kian Leluasa Natalan
- Pangeran MbS ke Indonesia, Arab Saudi Bakal Bantu Restorasi Masjid Jakarta Islamic Center
- Demi Proyek Ambisius MBS, Saudi Hukum Mati Warga yang Menolak Digusur