McCain Mulai Akui Keunggulan Obama
Bersiap Kalah dalam Pilpres As
Kamis, 30 Oktober 2008 – 07:15 WIB
MONTANA - Tak pernah unggul dalam semua polling mendekati hari pemilihan menyebabkan kubu John McCain mulai panik. Partai Republik yang mem-backup veteran Perang Vietnam itu mulai melancarkan jurus pemungkas yang diharapkan bisa membendung kemenangan mutlak kandidat lawan, Barack Obama. Mencuatnya perselisihan internal McCain-Palin pada minggu terakhir menjelang hari pemilihan, diakui Feehery, akan mengirimkan pesan buruk kepada pemilih sehingga mendekatkan kemungkinan akan kalah total dalam pemilihan umum tahun ini. ''Perselisihan ini betul-betul tak termaafkan,'' ujarnya geram.
Strategi itu berupa iklan yang mengingatkan para pemilih di beberapa negara bagian kunci, seperti Montana dan West Virginia. Dalam iklan itu, para pemilih diingatkan bahwa kekalahan McCain akan mengundang bencana. Sebab, itu akan memberikan cek kosong bagi Demokrat untuk berkuasa. Kemenangan Obama juga berarti bakal terjadi dominasi partai berkuasa di pemerintahan (one-party rule in Washington).
John Feehery, ahi strategi Republik, mengakui bahwa posisi McCain sangat tidak diuntungkan dengan perkembangan ekonomi yang terus memburuk. Apalagi, kampanye Obama berlangsung gencar dan didukung tim yang kompak sehingga hanya terjadi sedikit kesalahan. Pada saat yang sama, kampanye McCain justru menciptakan banyak kesalahan. Salah satu di antaranya, kurangnya kerja sama dengan tim kampanye yang mem-backup cawapres Sarah Palin.
Baca Juga:
MONTANA - Tak pernah unggul dalam semua polling mendekati hari pemilihan menyebabkan kubu John McCain mulai panik. Partai Republik yang mem-backup
BERITA TERKAIT
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan