MCL Cepu Ngaku Sudah Berproduksi
Senin, 31 Agustus 2009 – 17:47 WIB
JAKARTA- Komisi VII DPR mendesak pemerintah menindak tegas Mobil Cepu Limited (MCL), anak perusahaan exxonMobil Oil Indonesia yang menjadi operator blok Cepu, atas keterlambatan produksi minyak di blok tersebut.Sebab, keterlambatan produksi Lapangan Banyuurip, Bojonegoro, Jatim itu akan membuat target penerimaan negara meleset secara signifikan."ExxonMobil berulang kali mengungkapkan target produksinya pada waktu tertentu. Namun, sampai sekarang tidak ada hasilnya," kata anggota Komisi VII Alvin Lie dalam rapat dengan pendapat Komisi VII DPR dengan Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi 9BP Migas) R Priyono, di Jakarta, Senin (31/8).
Pendapat senada juga disampaikan oleh Dito Ganinduto. Ia merasa dibohongi oleh ExxonMobil dengan target-target produksi yang selalu disampaikan selama ini. "Kami minta tindakan tegas dari pemerintah agar mengganti saja MCL sebagai operator," ujarnya.Kontrak kerja sama (KKS) Blok Cepu ditandatangani MCL pada 17 September 2005.Selain MCL yang menguasai 20,5 persen, kepemilikan (partipating interest) Blok Cepu lainnya adalah PT Pertamina EP Cepu 45 persen, Ampolex (Cepu) Pte Ltd (juga anak perusahaan ExxonMobil) 24,5 persen, dan empat BUMD yakni PT Sarana Patra Hulu Cepu 1,091 persen, PT Asri Dharma Sejahtera 4,4847 persen, PT Blora Patragas Hulu 2,182 persen, dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana 2,2423 persen.
Baca Juga:
Namun, keberatan anggota Komisi VII DPR tersebut dimentahkan Kepala BP Migas R Priyono. Menurutnya, operator Banyu Urip, Blok Cepu, Mobil Cepu Limited (MCL) dipastikan sudah memulai operasinya, yakni mengalirkan minyak mentah sebanyak 2000 – 5000 barel per hari. “Menurut laporan atau informasi yang kami terima hari ini, MCl sudah mulai melakukan kegiatan produksi awal sekitar 5.000 barel per hari,” ujar Priyono menegaskan.Ia menegaskan kegiatan produksi tersebut secara perlahan akan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 15 ribu bph pada bulan Septembner 2009 mendatang.
Priyono menambahkan, pihaknya memang telah menargetkan bahwa produksi yang dilakukan oleh pihak MCL sebanyak 20 ribu per hari. Namun karena adanya sisa minyak mentah sebanyak 5000 barel yang hingga saat ini belum ada pembelinya, maka target produksi tersebut baru bisa mencapai 15 ribu barel.Maman Budiman, VP Public Affair ExxonMobil membenarkan pernyataan Priyono."Kami sudah melaporkan kepada BP Migas bahwa MCL sudah memulai kegiatan operasi. Dan mulai mengalirkan minyak pada hari ini (Senin, Red),” ungkap Maman.
JAKARTA- Komisi VII DPR mendesak pemerintah menindak tegas Mobil Cepu Limited (MCL), anak perusahaan exxonMobil Oil Indonesia yang menjadi operator
BERITA TERKAIT
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Halalin Luncurkan Sistem Pembelajaran Sertifikasi Halal Berbasis Digital, Buka Peluang Kerja Baru
- Ini Kesimpulan Polisi soal Mahasiswi UPI Tewas di Gedung Gymnasium
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi