MEA Pertajam Persaingan Industri Pelumas Domestik

Pabrik baru itu dinilai akan memungkinkan Shell mengoptimalkan jaringan outlet mereka serta menurunkan harga produk-produk kepada konsumen. Hal itu akan berdampak langsung pada strategi dan taktik yang dimiliki pesaing.
Realita ini menunjukkan bahwa meskipun lanskap sektor otomotif yang baru mulai merangkak membaik.
Menurut Prima, harga merupakan faktor yang paling memengaruhi pilihan produk pelumas. Nah, konsumen Indonesia belum tentu sadar terhadap penghematan jangka panjang yang mereka biasa dapati jika menggunakan produk pelumas yang lebih mahal dan berkualitas.
“Untuk meraup pangsa pasar, distributor pelumas bisa mendidik calon-calon pelanggan secara proaktif melalui menunjukan dokumen analisa penghematan. Dokumen tersebut bisa menjelaskan dan memberi perhitungan bahwa walaupun harga pelumas di awal lebih mahal, lebih lamanya jangka panjang operasi pelumas tersebut akan mengakibatkan harga lebih murah per kilometer yang ditempuh oleh kendaraan tersebut,” kata Prima.
Jodi Allen Frederik, Associate Consultant di Ipsos Business Consulting mengatakan, sangat penting bagi kedua produsen pelumas dan distributor untuk menentukan strategi bisnis dan menerapkan taktik secara efektif dalam lingkungan bisnis yang selalu berubah, khususnya setelah pemberlakuan MEA.
Jodi percaya, untuk bertahan, produsen pelumas dan distributor perlu fokus pada dua hal utama. “Yaitu pendidikan proaktif kepada konsumen tentang penghematan jangka panjang dan menjaga kepercayaan pelanggan,” kata Jodi. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang