Mebel Vietnam Lebih Diminati Buyer Asing

Mebel Vietnam Lebih Diminati Buyer Asing
Mebel Vietnam Lebih Diminati Buyer Asing
JAKARTA- Industri mebel Indonesia terancam punah, akibat kalah bersaing. Bahkan, dengan Vietnam pun mebel Indonesia sudah kalah. " Hingga semester II ekspor mebel Vietnam sudah mencapai 3,5 miliar USD. Sedangkan Indonesia baru mencapai USD 265 juta," kata Ketua Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (19/8).

Industri mebel Vietnam terbilang melaju cepat. Menurut Tjahyono, hal itu tidak lepas dari dukungan pemerintah setempat. "Pemerintah Vietnam lebih rajin mengundang buyer dari luar negeri untuk mengunjungi industri mebelnya. Sehingga para buyer merasa lebih dihargai,'' ungka Tjahyono menegaskan.

Tjahyono sendiri mengaku tidak terkejut dengan perkembangan industri mebel Vietnam yang begitu pesat. Pasalnya, Vietnam memang lebih siap mengembangkan industri mebel dari pada industri di Indonesia.”Saat ini Vietnam didukung oleh tenaga muda yang cukup profesional, dengan mengunakan sistem kerja internasional. Contohnya, setiap pekerja industri di Vietnam,  mengunakan satu meja kerja sedangkan Indonesia masih duduk lesehan dan mengerjakan secara  manual,” paparnya.

Jika dilihat dari  segi marketing ,Vietnam bisa dikatakan sangat profesional, di mana promosi yang dilakukan dalam bentuk pameran yang sangat menarik. “Pameran di Vietnam yang baru dilakukan 2 tahun, sudah mencapai 5.500 pengunjung setiap pameran,  sedang Indonesia sudah melakukan 25 tahun baru mencapai 2,500 per pameran,”terangnya.

JAKARTA- Industri mebel Indonesia terancam punah, akibat kalah bersaing. Bahkan, dengan Vietnam pun mebel Indonesia sudah kalah. " Hingga semester

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News