Medali Debat
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Saya hanya bertemu satu grup yang dari sekolah negeri: SMAN 5 Surabaya.
Saya bertemu orang tua mereka. Jaket Persebaya yang saya pakai membuat mereka langsung mengenal siapa si pemakainya.
Grup tiga-remaja-beda-ras itu sendiri terbentuk dadakan. Tidak berteman sebelumnya. Mereka baru bertemu langsung di kampus Yale kemarin. Baru beberapa menit sebelum acara daftar ulang.
Adeline putri Jennifer yang dari Congo. Ally putri Natalie, seorang Tionghoa dari Jakarta. Si Ndet adalah buyutnya Mbah Iskan dari SMP 5 Muhammadiyah Surabaya.
Tentu ketiganya sudah saling telepon beberapa hari sebelumnya, tetapi baru di arena kompetisi bisa baku dapa.
Remaja dari segala ras dunia ada di kompetisi itu: putih, hitam, kuning, cokelat, agak hitam, agak kuning, agak cokelat...
Tahun lalu si Ndet sudah ikut kompetisi di sini. Dia berhasil meraih medali emas. Beberapa bulan lalu dia juga meraih empat medali emas di lomba debat serupa tingkat Asia di Korea Selatan.
"Tetapi nilai akademik saya payah...," gurau si Ndet kepada kakeknya.