Medali Ramon Magsaysay Diisukan Dijual untuk Biayai Ponpes
Kamis, 22 September 2011 – 12:40 WIB
GIRI MENANG - Penerima Ramon Magsaysay Awards 2011, TGH Hasanain Djuaini diterpa isu tak sedap. Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Haramain, Narmada, Lobar ini dikabarkan rela menjual medali emas yang diperolehnya untuk membiayai operasional ponpes yang dipimpinnya.
Ketika dikonfirmasi soal isu tersebut, tokoh agama yang murah senyum ini menanggapinya santai. "Medalinya justru sekarang saya simpan di tempat yang aman," kata mantan Ketua KPUD Lobar ini sambil tersenyum. Hanya saja tak dijelaskan dimana medali tersebut disimpan.
Seperti diketahui, penghargaan bergengsi Ramon Magsaysay itu diterima TGH Hasanain Djuaini di Filipina. Penghargaan ini sebenarnya berkaitan dengan mendiang Presiden Filipina, Ramon Magsaysay (1907-1957) yang tewas dalam kecelakaan pesawat tahun 1957. Penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi yang sangat mendalam dari dunia internasional atas kerja keras dan dedikasi seseorang dalam berkarya.
Menurut Hasanain, medali emas 24 karat tersebut begitu berharga karena merupakan prestise bagi hidupnya. Selain itu, namanya terukir jelas pada medali tersebut, sehingga tidak mungkin untuk menjualnya. "Calon pembeli pun pasti harus berpikir dua kali membeli medali emas tersebut," kata alumni Gontor, kelahiran Lombok 17 Agustus 1964 itu.
GIRI MENANG - Penerima Ramon Magsaysay Awards 2011, TGH Hasanain Djuaini diterpa isu tak sedap. Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Haramain,
BERITA TERKAIT
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan