Medali Ramon Magsaysay Diisukan Dijual untuk Biayai Ponpes
Kamis, 22 September 2011 – 12:40 WIB
Ditanya alasan mengapa medali buatan Italia itu disimpan di sebuah tempat khusus, menurut Hasanain lebih karena faktor keamanan. Jika disimpan di rumah atau di ponpes, ia khawatir. "Saya tidak ingin penghargaan berkelas internasional itu raib tanpa bisa dikenang," tandasnya.
Baca Juga:
Terkait kondisi keuangan ponpes yang menjadi pemicu kabar miring tersebut, Sekretaris Bazda NTB ini menegaskan, kondisi ponpes kini tidak ada masalah krusial terutama menyangkut urusan finansial. "Saya juga bingung dari mana kabar yang mengatakan ponpes tengah defisit. Justru kini kami tengah gencar-gencarnya membangun," ujarnya.
Hasanain menyatakan, ke depan ponpes berencana membangun sebuah perguruan tinggi swasta. Puluhan are tanah telah dibeli untuk keperluan perluasan bangunan ponpes.
Imbas dari penerimaan penghargaan tersebut, dalam waktu dekat akan digelar konser integrasi kesenian dengan ponpes yang merupakan kerjasama antara Cina, Filipina dan Indonesia. Konser tersebut akan menampilkan pemain harpa tersohor asal Cina dan Filipina. Bukan itu saja, empat orang siswa muslim Filipina dan 8 muslim Thailand juga akan disekolahkan ke Ponpes Nurul Haramain selama enam tahun. (ida)
GIRI MENANG - Penerima Ramon Magsaysay Awards 2011, TGH Hasanain Djuaini diterpa isu tak sedap. Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Haramain,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Marisa Putri, Mahasiswi Penabrak Wanita di Pekanbaru Dituntut 8 Tahun Penjara
- Kronologi Pelajar SMK Hanyut di Air Terjun Lahat
- Cegah Konflik Sampai Tahapan Pilkada Selesai, Polda Sumsel Siapkan Strategi Khusus
- Pelajar SMK di Lahat Hanyut, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- 3 Orang Tewas dalam Kebakaran di Palembang
- Dijaga Ketat Ratusan Polisi, Pilkada Rohil Berjalan Aman dan Kondusif